• Blog Pribadi Emma Rachmatika Febriani dan Adi Hadiansyah

    Blog ini berisi berbagai macam hal dimulai dari materi perkuliahan yang kami terima sewaktu Kuliah seperti materi bimbingan Konseling dan ilmu dakwah, pengalaman-pengalaman kami bersama kawan-kawan, tips dan trik, serta masih banyak hal lain yang ada dalam blog ini

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Kamis, 02 Januari 2014

Tito Vilanova, mantan asisten Pep Guardiola dan pelatih Barcelona, meninggal dunia di usia 45.

Pihak Barcelona memastikan kabar tersebut di laman resmi klub setelah operasi darurat yang dilakukan terhadap Vilanova berakhir dengan kegagalan.

Vilanova sudah berada di rumah sakit selama beberapa hari setelah ada penurunan kondisi kesehatan. Dia juga harus menjalani operasi kemarin dengan presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu mengungkapkan Vilanova berjuang menyelamatkan hidupnya.

Malangnya, Vilanova, yang sudah lama berjuang dengan kanker, tak bisa bertahan dan meninggal dunia pada Jumat sore waktu setempat.Tito Vilanova, mantan asisten Pep Guardiola dan pelatih Barcelona, meninggal dunia di usia 45.

Pihak Barcelona memastikan kabar tersebut di laman resmi klub setelah operasi darurat yang dilakukan terhadap Vilanova berakhir dengan kegagalan.

Vilanova sudah berada di rumah sakit selama beberapa hari setelah ada penurunan kondisi kesehatan. Dia juga harus menjalani operasi kemarin dengan presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu mengungkapkan Vilanova berjuang menyelamatkan hidupnya.

Malangnya, Vilanova, yang sudah lama berjuang dengan kanker, tak bisa bertahan dan meninggal dunia pada Jumat sore waktu setempat.

Rabu, 01 Januari 2014

Laporan Penelitian : Bimbingan Kelompok ABK

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada dasarnya semua siswa di sekolah mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan bimbingan dari setiap pembimbing atau guru. Tak terkecuali anak berkebutuhan khusus yang memiliki segala keterbatasan, baik fisik maupun psikis.Anak-anak berkebutuhan khusus dengan karakteristik yang unik, memerlukan penanganan secara terpadu melalui berbagai pendekatan, baik secara medis, pedagogis, psikologis.Seorang guru yang bertugas menangani anak-anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa selain berperan sebagai seorang pengajar juga berperan sebagai pembimbing.
Layanan bimbingan dan konseling adalah membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan pada anak berkebutuhan khusus terutama tuna grahita dilakukan secara individu maupun kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut.Maka pembimbing atau konselor dituntut untuk memiliki kemampuan khusus dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh anak berkebutuhan khusus tersebut. Dengan demikian kami kelompok tujuh melaporkan hasil observasi yang dilakukan di SLB C Tuna Grahita Yayasan Silih Asih Cipadung Bandung.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan anak berkebutuhan khusus (Tuna Grahita)?
2.      Bagaimana kondisi lokasi di SLB C (Tuna Grahita) Yayasan Silih Asih Cipadung?
3.      Apa saja program yang ada di SLB C (Tuna Grahita) Yayasan Silih Asih Cipadung?
4.      Bagaimana teknik/pendekatan konseling kelompok pada anak berkebutuhan khusus di di SLB C (Tuna Grahita) Yayasan Silih Asih Cipadung?
5.      Apa manfaat layanan konseling kelompok terhadap anak berkebutuhan khusus di SLB C (Tuna Grahita) Yayasan Silih Asih Cipadung?

C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui definisi anak berkebutuhan khusus (tuna grahita)?
2.      Untuk mengetahui kondisi lokasi di SLB C (Tuna Grahita) Yayasan Silih Asih Cipadung
3.      Untuk mengetahui program yang ada di SLB C (Tuna Grahita) Yayasan Silih Asih Cipadung.
4.      Untuk mengetaui teknik/pendekatan konseling kelompok pada anak berkebutuhan khusus di di SLB C (Tuna Grahita) Yayasan Silih Asih Cipadung
5.      Untuk mengetahui manfaat layanan konseling kelompok terhadap anak berkebutuhan khusus di SLB C (Tuna Grahita) Yayasan Silih Asih Cipadung








BAB II
KONSELING KELOMPOK MASALAH PENDAMPINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB C TUNA GRAHITA YAYASAN SILIH ASIH CIPADUNG BANDUNG
A.    DEFINISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNA GRAHITA)
1.      Definisi Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.[1]
Menurut Suron dan Rizzo (1979), anak berkebutuhan khusus adalah:“anak yang memiliki perbedaan dalam keadaan dimensi penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka adalah secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal, sehingga memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga professional.[2]
Sedangkan menurut Mangunsong (2009) yang merupakan Guru besar Psikologi Pendidikan di Universitas Indonesia, menyebutkan anak berkebutuhan khusus adalah: “anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan khusus untuk mengoptimalkan fungsi kemanuusiaannya secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi dengan kebanyakan anak lainnya”[3]
Jadi dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus ialah anak yang memiliki karakteristik berbeda dengan anak pada umumnya yang dikarenakan terhambatnya fisik, psikologis, kognitif atau sosialnya yang mengakibatkan ketidakmampuan mental, emosi atau fisik, sehingga untuk mengoptimalkan fungsi kemanusiaannya membutuhkan pendidikan khusus yang ditangani oleh tenaga professional
Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan.
2.      Definisi Tuna Grahita
Tunagrahita merupakan asal dari kata tuna yang berarti “merugi” sedangkan grahita yang berarti “pikiran”. Tunagrahita merupakan kata lain dari Retardasi Mental (Mental Retardation) yang artinya terbelakang mental.[4]
Tuna grahita/Cacat Ganda adalah kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada mental intelektual (mental retardasi) sejak bayi / dalam kandungan atau masa bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh faktor organik biologis maupun faktor fungsional, adakalanya disertai dengan cacat fisik[5]
Tunagrahita juga dapat diartikan sebagai istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Istilah lain untuk tunagrahita ialah sebutan untuk anak denganhendaya atau penurunan kemampuan atau berkurangnya kemampuan dalam segi kekuatan,nilai, kualitas, dan kuantitas.[6]
Jadi tunagrahita adalah seseorang/anak yang memiliki kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan mental intelektual yang disebabkan oleh faktor biologis maupun faktor fungsional sehingga anak tersebut memiliki kemampuan intelektual dibawah rata-rata.Tunagrahita juga memiliki istilah- istilah sebagai berikut :
a.       Lemah fikiran (feeble minded)
b.      Terbelakang mental (Mentally Retarded)
c.       Bodoh atau dungu (idiot)
d.      Cacat mental
e.       Mental Subnormal, dll.
Ciri- ciri Tuna grahita antara lain :
a.       Kecerdasan sangat terbatas.
b.      Ketidakmampuan sosial yaitu tidak mampu mengurus diri sendiri, sehingga selalu memerlukan bantuan orang lain.
c.       Keterbatasan minat.
d.      Daya ingat lemah.
e.       Emosi sangat labil.
f.       Apatis, acuh tak acuh terhadap sekitarnya.
g.      Kelainan badaniah khusus jenis mongoloid badan bungkuk, tampak tidak sehat, muka datar, telinga kecil, badan terlalu kecil, kepala terlalu besar, mulut melongo, mata sipit.
Tunagrahita terbagi menjadi tiga kelas yakni tunagrahita ringan, tunagrahita sedang dan tunagrahita berat.Klasifikasi tersebut diukur berdasarkan tingkat IQ mereka.
a.       Tunagrahita Ringan (Debil)
Anak yang tergolong dalam tunagrahita ringan memiliki banyak kelebihan dan kemampuan.Mereka mampu dididikdan dilatih.Misalnya, membaca, menulis, berhitung, menjahit, memasak, bahkan berjualan.Tunagrahita ringan lebih mudah diajak berkomunikasi.Selain itu kondisi fisik mereka tidak begitu mencolok.Mereka mampu berlindung dari bahaya apapun.Karena itu anak tunagrahita ringan tidak memerlukan pengawasan ekstra.


b.      Tunagrahita Sedang (Embisil)
Tidak jauh berbeda dengan anak tunagrahita ringan.Anak tunagrahita sedang pun mampu diajak berkomunikasi.Namun, kelemahannya mereka tidak begitu mahir dalam menulis, membaca, dan berhitung. Tetapi, ketika ditanya siapa nama dan alamat rumahnya akan dengan jelas dijawab. Mereka dapat bekerja di lapangan namun dengan sedikit pengawasan.Begitu pula dengan perlindungan diri dari bahaya.Sedikit perhatian dan pengawasan dibutuhkan untuk perkembangan mental dan sosial anak tunagrahita sedang.
c.       Tunagrahita Berat (Idiot)
Anak tunagrahita berat disebut juga idiot.karena dalam kegiatan sehari-hari mereka membutuhkan pengawasan, perhatian, bahkan pelayanan yang maksimal. Mereka tidak dapat mengurus dirinya sendiri apalagi berlindung dair bahaya. Asumsi anak tunagrahita sama dengan anak Idiot tepat digunakan jika anak tunagrahita yang dimaksud tergolong dalam tungrahita berat.

B.     KONDISI LOKASI DI SLB C (TUNA GRAHITA) YAYASAN SILIH ASIH CIPADUNG
1.      Sejarah Singkat
SLB C Silih Asih merupakan lembaga pendidikan yang pada awalnya menyelenggarakan pendidikan untuk anak-anak yang mengalami cacat mental, baik yang mampu didik maupun mampu latih. SLB Silih Asih didirikan  melalui  keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 051/O/1083 tentang organisasi dan tata kerja sekolah luar biasa Pembina Tingkat Propinsi dengan nama SLB-C Pembina Tingkat Provinsi Daerah Kota Bandung.
Dalam perkembangannya, sejalan dengan berlakunya Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang No.25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang telah ditindaklanjuti dengan PP. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, SLB Silih Asih Bandung menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kota Bandung.
Dengan ini makna daripada nama tersebut memiliki implikasi yang sangat luas. Khususnya terhadap penerimaan peserta didik, yang sebelumnya hanya menerima siswa tunagrahita, sekarang menerima dari berbagai jenis kekhususan.
Sejak tahun 2006 SLB Silih Asih menjadi salah satu Sentra Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (Sentra PK-PLK).Sentra PK-PLK adalah salah satu program dari Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa dengan program utamanya pengembangan ketrampilan anak berkebutuhan khusus dalam rangka menyiapkan anak berkebutuhan khusus untuk dapat kembali ke masyarakat dengan penerimaan yang wajar.
2.      Visi dan Misi Sekolah
Dari hasil musyawarah maka tersusunlah visi SLB-C Silih Asih yang cukup aspiratif, dengan visi diharapkan seluruh komponen merasa merasa memiliki dan bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.
Adapun visi sekolah adalah sebagai berikut :
“SLB-C Silih Asih sebagai pengembang potensi anak untuk menghasilkan manusia mandiri sesuai dengan kemampuannya melalui pendidikan life skill pada tahun 2015”
Untuk mewujudkan visi sekolah diharapkan dapat diimplementasikan melalui misi sebagai berikut :
a.       Membentuk peserta didik berkebutuhan khusus untuk memliki keyakinan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
b.      Menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang mampu mewujudkan lulusan
c.       Meningkatkan kompetensi, kecerdasan, bakat minat yang sesuai dengan tingkat perkembangan kebutuhan dan kemampuan peserta didik
d.      Mengembangkan penguasaan pendidikan life skill.
e.       Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik yang memiliki kemampuan membentuk peserta didik berkebutuhan khusus memiliki kemampuan, kemandirian, mengurus diri dan merawat diri
f.       Meningkatkan suasana lingkungan sekolah yang ramah dan kondusif.

3.      Tujuan Sekolah
Sesuai dengan tujuan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun. 2003 yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri agar menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, maka :
Sekolah Luar Biasa Tunagrahita (C) secara umum memiliki tujuan sebagai berikut.
a.       Menanamkan keyakinan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi seluruh keluarga sekolah.
b.      Menjadikan institusi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) menjadi manusia mandiri sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki anak.
c.       Menjadikan sekolah sebagai sumber informasi bagi masyarakan dalam melayani PK (Pendidikan Khusus) dan PLK (Pendidikan Layanan Khusus)

4.      Susunan Organisasi dan Tenaga Pengajar
NO
JABATAN
NAMA
1
Kepala Sekolah
Dedeh Sadiah, S.Pd
2
PKS Urusan Sarana/TU
Rudi Rachmayanto, S.Pd
Hj. Syarifah, S.Pd
3
PKS Urusan Kurikulum
Ayi Syarifah Auliani, S.Pd. M.Pd
Uning Kurniasih, S.Pd
4
PKS Urusan Kesiswaan
Siti Rokayah, S.Pd
Novi Indrawati
5
PKS Urusan Humas
Juarsa, S.Pd
Hadis Setiawan
6
Bendahara Umum
Rudi Rachmayanto, S.Pd
Rosmawati, S.Pd
7
Penanggung Jawab Perpustakaan
Ai Rukoyah, S.Pd
Sri Cinrum
8
Guru Kelas:

Sunani Pinarwati, S.Pd, Rudi Rachmayanto, S.Pd, Ai Rukoyah, S.Pd, Rosmawati, S.Pd, Hj. Syarifah, S.Pd, Juarsa, S.Pd, Sri Cinrum, Novi Indrawati, Ayi Syarifah Auliani, S.Pd. M.Pd, Uning Kurniasih, S.Pd, Hadis Setiawan, Yayan Nasrudin, Ine Nurlia S. PdI
9
Guru PAI dan Tenaga Ahli Speech therapy
Sofiah, SP.d I dan Adam A, Md
5.      Sarana dan Prasarana
SLB C Silih Asih yang beralamatkan di Jl. Embah Jaksa Cipadung Cibiru Bandung ini berdiri di atas tanah yang cukup luas, kurang lebih 400 m²namun berbagi dengan luas bangunan sekolah SLB B tunarungu. SLB C Silih Asih juga memiliki halaman depan yang relative luas/leluasa sehingga keberadaan halaman tersebut dapat dimanfaatkan serbaguna untuk kegiatan indoor maupun outdoor.
C.    PROGRAM YANG ADA DI SLB C (TUNA GRAHITA) YAYASAN SILIH ASIH CIPADUNG
1.      Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SLB-C Silih Asih meliputi sejumlah mata pelajaran, muatan lokal, program khusus dan pendidikan vacantional
a.       Mata Pelajaran Wajib
Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SLB-C Silih Asih terdiri atas mata pelajaran sebagai berikut:
1)      Pendidikan Agama
2)      Pendidikan Kewarganegaraan
3)      Bahasa Indonesia
4)      Matematika
5)      Ilmu Pengetahuan Alam
6)      Ilmu Pengetahuan Sosial
7)      Seni Budaya
8)      Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
b.      Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Sehingga menjadi mata pelajaran yang terdiri dari:
1)      Muatan Lokal Bahasa Sunda
Materi pokokya adalah sebagai berikut:
a)      Mendengarkan
b)      Berbicara
c)      Membaca
d)     Menulis
2)      Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Materi pokoknya terdiri dari:
a)      Menerapkan kebersihan di rumah dan di sekolah
b)      Melakukan pemeliharaan lingkungan biotik, tanaman hias/apotek hidup
c)      Berperilaku disiplin dalam memelihara tanaman
d)     Membiasakan kesiagaan dalam menghadapi bencana alam
e)      Menerapkan teknologi sederhana dalam pemeliharaan lingkungan.
c.       Program Khusus
1.      Bina Diri
Program khusus yang diberikan tunagrahita ringan dan sedang yaitu Bina Diri yang bertujuan untuk membantu siswa ABK Tunagrahita dapat merawat diri dalam kehidupan sehari-hari.materi pokoknya terdiri dari:
a)      Merawat Diri
b)      Mengurus Diri
c)      Menolong Diri
d)     Komunikasi
e)      Adaptasi/Sosialisasi
f)       Keterampilan Hidup
2.      Bina Gerak
Program khusus bina gerak diberikan bagi peserta didik tuna daksa agar dapat melakukan gerak secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Ruang lingkup bina gerak adalah:
a)      Gerak Anggota Tubuh
b)      Pindah Diri
c)      Gerak Koordinasi Menolong Diri Sendiri
d)     Latihan Menggunakan Alat Bantu Gerak
d.      Program Vacansional
Materi pokok dari program vacantional yaitu
1)      Menjahit
2)      Memasak
3)      Pertukangan Kayu
e.       Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan yang bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, minat bakat. Kegiatan tersebut meliputi
1)      Pembentukkan Karakter
Pembentukkan karakter dilakukan melalui kegiatan yang dilakukan secara
a)       Rutin, seperti upacara bendera, senam ceria, berdoa sebelum dan sesudah belajar, pemeriksaan gigi dan kuku, membaca surat-surat pendek dan asmaul husna sebelum pembelajaran, mengucapkan salam setelah berdo’a.
b)      Spontan, diantaranya: memberikan salam kepada guru, berempati kepada teman, membiasakan membuang sampah pada tempatnya, membiasakan budaya antri.
c)      Keteladanan, yaitu taat pada tata tertib, tepat waktu, berpenampilan bersih dan rapi, sopan santun, rajin dan tekun mengikuti pelajaran.
d)     Terprogram, misalnya: peringatan hari-hari besar nasional atau keagamaan, pesantren kilat pada bulan ramadhan, karyawisata pada akhir tahun pelajaran, pentas kreatifitas dan seni, pramuka, shalat dhuha setiap hari jum’at.
e)      Layanan konseling berkenaan masalah:
a.       Pengembangan kehidupan diri sendiri
b.      Parenting (advokasi ABK bagi orang tua)
c.       Pengembangan kehidupan sosial di sekolah
2)      Pengembangan Potensi dan Ekspresi Diri
Program ini terbagi menjadi beberapa bidang pengembangan yaitu:
a)      Angklug
b)      Seni Suara
c)      Seni Tari
d)     UKS
e)      Olahraga: Senam, Permainan, Renang
f)       Melukis dan Mewarnai
g)      Cleaning Service/Kebersihan
h)      Ekstrakulikuler Pramuka.

2.      Jadwal Kegiatan
HARI
KEGIATAN
WAKTU
SDLB-C
SMPLB-C dan SMALB-C
Senin
Upacara
Kegiatan belajar mengajar
07.30 - 08.00
08.00 – 11.00
07.30 - 08.00
08.00 – 12.35
Selasa
Kegiatan belajar mengajar
08.00 – 11.00
08.00 – 12.35
Rabu
Kegiatan belajar mengajar
08.00 – 11.00
08.00 – 12.35
Kamis
Kegiatan belajar mengajar
08.00 – 11.00
08.00 – 12.35
Jum’at
Kegiatan belajar mengajar
08.00 – 11.00
08.00 – 12.35
Sabtu
Ekstrakulikuler
08.00 – 11.00
08.00 – 12.35

D.    TEKNIK/PENDEKATAN KONSELING KELOMPOK PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI DI SLB C (TUNA GRAHITA) YAYASAN SILIH ASIH CIPADUNG
1.      Teknik Stimulus Respon
ABK diberikan stimulus dengan pemberian reward/hadiah apabila melakukan hal-hal baik dan diberikan hukuman apabila melakukan hal yang  tidak baik.
Contoh : Ketika ABK mampu menyebutkan nama temannya dengan benar, maka ia mendapatkan penghargaan berupa tepuk tangan dari guru dan teman-temannya juga mendapat hadiah.
Ketika ABK membuang sampah bukan pada tempatnya, konselor atau guru memberikan hukuman untuk tidak mengikuti kegiatan out bond yang diselenggarakan diluar sekolah.
2.      Teknik Aversion Therapy
Teknik ini bertujuan untuk menghukum perilaku negatif dan memperkuat perilaku positif.
Contoh : ABK bernama Da’i adalah seorang penyandang tuna grahita yang hiperaktif, ia bertingkah laku sangat liar. Konselor memberikan terapi dengan teknik Aversion Therapy, yaitu ketika Da’i mencoret-coret dinding kelas, konselor memfasilitasi dan mengarahkan Da’i untuk mengeksperiskan kebiasaan mencoret-coret dinding menjadi membuat gambar di white board.
3.      Terapi Bermain
Terapi ini dilakukan dengan cara menyisipikan nilai-nilai pendidikan, baik itu Kognitif, Afektif, dan psikomotorik  ke dalam sebuah permainan. Dengan tujuan agar proses bimbingan terhadap ABK lebih efektif dan ABK tidak merasa bosan dengan bimbingan-bimbingan yang dilakukan di dalam kelas.
4.      Teknik Pemberian Pelajaran Secara Tegas
Teknik ini dilakukan agar ABK merasakan perbuatan kurang baik yang ia lakukan terhadapa orang lain. sehingga ia berhenti melakukan perbuatan tersebut.
Contoh : ABK bernama Da’i adalah seorang penyandang tuna grahita yang hiperaktif, ia bertingkah laku sangat liar hingga ia berani mencubit konselor. Kemudian konselor memberikan terapi dengan teknik ini yaitu dengan kembali mencubit konseli. Dengan demikian konseli dapat merasakan apa yang ia perbuat kepada oranglain, sehingga dengan perlahan ia meninggalkan perbuatan buruk tersebut.
5.      Bimbingan Spiritual
Bimbingan Spiritual di SLB C Silih Asih dilakukan agar ABK dapat menanamkan keyakinan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa sesuai dengan tujuan dari seklah tersebut.
Contoh : ABK diwajibkan melakukan shalat dzuhur berjama’ah dan rutin melakukan shalat dhuha di mesjid sekolah.
6.      Penggalian Potensi
Teknik ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh ABK agar potensi tersebut dikembangkan.
7.      Pelatihan Keterampilan
ABK diberikan pelatihan keterampilan, salahsatunya adalah pelatihan penggunaan Kompressor (bengkel,steam) yang bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Toko Kue.

8.      Layanan konseling berkenaan masalah:
a.       Pengembangan kehidupan diri sendiri
b.      Parenting (advokasi ABK bagi orang tua)
c.       Pengembangan kehidupan sosial di sekolah

E.     MANFAAT LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB C (TUNA GRAHITA) YAYASAN SILIH ASIH CIPADUNG
Manfaat yang didapat dari seluruh proses bimbingan dan konseling terhadap Anaka Berkebutuhan Khusus (Tuna Grahita) di SLB C Silih Asih adalah sebagai berikut.
1.      ABK dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
2.      ABK dapat hidup mandiri
3.      ABK mampu berkomunikasi
4.      ABK mampu bersosialisasi
5.      ABK dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
6.      ABK dapat mengetahui wawasan tambahan tentang unsur-unsur baru dalam kehidupan bermasyarakat.












BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Anak berkebutuhan khusus ialah anak yang memiliki karakteristik berbeda dengan anak pada umumnya yang dikarenakan terhambatnya fisik, psikologis, kognitif atau sosialnya yang mengakibatkan ketidakmampuan mental, emosi atau fisik, sehingga untuk mengoptimalkan fungsi kemanusiaannya membutuhkan pendidikan khusus yang ditangani oleh tenaga professional
Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan.
Tuna grahita adalah seseorang/anak yang memiliki kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan mental intelektual yang disebabkan oleh faktor biologis maupun faktor fungsional sehingga anak tersebut memiliki kemampuan intelektual dibawah rata-rata.
Penyandang cacat grahita dikelompokkan menjadi :
1.      Debil, yaitu retardasi mental ringan.Penyandang cacat yang termasuk dalam kelompok ini dapat dilatih dan dididik.
2.      Embisil, yaitu retardasi mental sedang. Penyandang cacat yang termasuk dalam kelompok ini mampu latih.
3.      Idiot, yaitu retardasi mental berat. Penyandang cacat yang termasuk dalam kelompok ini tidak dapat dilatih atau dididik karena tingkat kecerdasan (IQ) sangat rendah, sehingga hanya mampu rawat.
Dari adanya klasifikasi tunagrahita tersebut maka diperlukan penangan yang khusus, bimbingan dan konseling pada ranah perbantuan anak berkebutuhan khusus tunagrahita dapat membantu penangannya, maka sangat memungkinkan dilakukan terutama dalam bentuk konseling kelompok, seperti yang telah dilakukan oleh SLB-C Silih Asih Cipadung.
Teknik/pendekatan yang digunakan diantaranya:
9.      Teknik Stimulus Respon
10.  Teknik Aversion Therapy
11.  Terapi Bermain
12.  Teknik Pemberian Pelajaran Secara Tegas
13.  Bimbingan Spiritual
14.  Penggalian Potensi
15.  Pelatihan Keterampilan
16.  Layanan konseling berkenaan masalah:
d.      Pengembangan kehidupan diri sendiri
e.       Parenting (advokasi ABK bagi orang tua)
f.       Pengembangan kehidupan sosial di sekolah
Dari layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan secara kelompok maka dapat diperoleh manfaat Anak berkebutuhan khusus tunagrahita dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, dapat hidup mandiri, mampu berkomunikasi, mampu bersosialisasi, serta dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.






[1] Anak Bekebutuhan Khusus. http://id.wikipedia.org/wiki/Anak_berkebutuhan_khusus. (Akses 10-12-2013)
[2] Anak Berkebutuhan Khusus = Anak Spesial.http://12046mys.blogspot.com/2013/05/anak-berkebutuhan-khusus.html (Akses 10-12-2013)
[3] Ibid
[5]Pengertian Tuna Grahita.http://made688.wordpress.com/pengertian-tuna-grahita/ (akses 10-12-2013)