• Blog Pribadi Emma Rachmatika Febriani dan Adi Hadiansyah

    Blog ini berisi berbagai macam hal dimulai dari materi perkuliahan yang kami terima sewaktu Kuliah seperti materi bimbingan Konseling dan ilmu dakwah, pengalaman-pengalaman kami bersama kawan-kawan, tips dan trik, serta masih banyak hal lain yang ada dalam blog ini

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Sabtu, 23 Maret 2013

KAJIAN TENTANG FILSAFAT DAKWAH ISLAM


BAB I
PENGERTIAN DAN TUJUAN FILSAFAT DAKWAH
 A.    Pengertian Filsafat Dakwah
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab “فلسفة”, yang juga diambil dari bahasa Yunani philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = “kebijaksanaan”). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut “filsuf”.[1]
Menurut istilah, filsafat adalah ilmu istimewa yang menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah-masalah termaksud diluar atau di atas jangkauan ilmu pengetahuan biasa.[2] Dalam arti praktis filsafat mengandung arti alam berfikir/alam pikiran, sedangkan berfilsafah ialah berfikir secara mendalam atau radikal atau dengan sungguh–sungguh sampai keakar-akarnya terhadap suatu kebenaran atau dengan kata lain berfilsafat mengandung arti mencari kebenaran atas sesuatu.[3]
Kata dakwah adalah derivasi dari bahasa Arab “Da’wah”. Kata kerjanya da’aa yang berarti memanggil, mengundang atau mengajak. Ism fa’ilnya (red. pelaku) adalah da’I yang berarti pendakwah. Di dalam kamus al-Munjid fi al-Lughoh wa al-a’lam disebutkan makna da’I sebagai orang yang memangggil (mengajak) manusia kepada agamanya atau mazhabnya . Merujuk pada Ahmad Warson Munawir dalam Ilmu Dakwah karangan Moh. Ali Aziz (2009:6), kata da’a mempunyai beberapa makna antara lain memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi dan meratapi. Dalam Al-Quran kata dakwah ditemukan tidak kurang dari 198 kali.[4]