Kamis, 10 April 2014

RANCANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH












RANCANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas UTS Mata Kuliah Manajemen BKI dengan dosen pengampu :
Aep Kusnawan, M.Ag/ Drs. Asep Saepulrohim, M.M.Pd






Oleh
Ema Rahmatika Febriani
1211401027


JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kita hidup di dunia ini tak dipungkiri membutuhkan orang lain. Dalam berinteraksi dengan orang sekitar kita perlu tahu bagaimana cara bertingkah laku dengan baik sehingga dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas. Tata krama telah menjadi persyaratan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi tuntutan masyarakat dimana saja serta dalam kurun waktu kapan saja.
Berdasarkan hasil observasi dan angket yang telah dihimpun menunjukkan 75 % siswa SMAN 1 Tasikmalaya yang mengalami masalah dalam bertingkah laku sehingga tak jarang menimbulkan tidak diterimanya dalam kehidupan sosial dengan sekitar. Maka dari itu, siswa SMAN 1 Tasikmalaya diberikan materi tentang “Memantapkan Nilai dan Cara Tingkah Laku yang Dapat Diterima Dalam Kehidupan Sosial yang Lebih Luas”, sehingga para siswa dapat bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
B.     Tujuan Program Bimbingan Konseling
1.        Tujuan Umum
Tujuan umum dibuatnya program ini adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan layanan Bimbingan Konseling, hal ini dilakukan agar kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terencana dan terstruktur.
2.        Tujuan Khusus
a.       agar siswa dapat memahami tentang tata krama dan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat
b.      agar siswa dapat bertingkah laku sosial yang positif dan sesuai dengan tata krama yang ada dalam  kehidupan kelompok sebaya dan diluar kelompok sebaya
c.       agar siswa dapat memberikan contoh nilai-nilai sosial dalam kehidupan kelompok sebaya
C.    Dasar Hukum Bimbingan dan Konseling
Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bagian integral dari upaya pendidikan berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan bagi peserta didik bagi pengembangan potensi mereka seoptimal mungkin.
Pelaksanaan Bimbingan dan konseling di sekolah dilandasi oleh landasan hukum yang berupa undang-undang dan peraturan. Dengan adanya landasan hukum ini makin mengokohkan pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah.
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 Bab X pasal 27 tentang Sekolah Menengah:
Pasal 27 Ayat (1) Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Ayat (2) Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, kalimat tersebut telah secara langsung memuat pengertian dan tujuan pokok bimbingan dan konseling di sekolah.

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas bab 2 pasal 3 :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demogratis serta bertanggung jawab.

D.      Sasaran Kegiatan
Layanan informasi ini ditujukan kepada seluruh siswa kelas X  SMAN 1 Tasikmalaya agar siswa dapat memahami pentingnya Memantapkan nilai dan cara tingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas sehingga dapat bersosialisasi dengan baik.

E.       Tinjauan Materi
Tatakrama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Tata krama terdiri atas tata dan krama. Tata berarti adat, aturan , norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan tindakan, perbuatan. Dengan demikian, tata krama berarti adab sopan santun, kebiasaan sopan santun, atau sopan santun.
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya Tatakrama di masyarakat kita. 








BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.      Sasaran Program
Layanan informasi ini ditujukan kepada seluruh siswa kelas X  SMAN 1 Tasikmalaya agar siswa dapat memahami pentingnya Memantapkan nilai dan cara tingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas sehingga dapat bersosialisasi dengan baik.
B.       Gambaran Program
TAHAP
URAIAN KEGIATAN
WAKTU
Pembukaan
Salam pembuka, presensi kehadiran siswa, dan menjelaskan tentang tata krama di masyarakat.
Menyampaikan tujuan pembelajaran,
Menyajikan materi yang akan dikaji bersama.
5 Menit
Kegiatan inti



Tanya jawab dan berdiskusi dengan siswa tentang tata krama yang ada di masyarakat
Siswa menuliskan tentang kehidupan sehari-harinya saat di masyarakat
Siswa membandingkan tentang kehidupan dalam kelompoknya dengan kehidupan yang ada di masyarakat
Siswa membandingkan tentang tata karma pergaulan masyarakat yang baik dan yang buruk itu seperti apa.
30 Menit
Penutup
Guru menjelaskan tentang perbandingan tatakrama pergaulan di masyarakat dengan pergaulan siswa sehari-hari dalam kelompok sosialnya
Refleksi dan membuat kesimpulan mengenai kegiatan yang telah dilakukan melalui diskusi dan Tanya jawab siswa.
10 Menit
C.      Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan              : 2x 45 menit (2 kali pertemuan)
Hari/Tanggal                         : Kamis/24 Oktober 2013
Pukul                                       : 08-00 s/d selesai
Tempat                                   : Ruang Kelas
Tema Kegiatan                     : Memantapkan nilai dan cara tingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Materi                                     : - Pengertian Tatakrama
-  Tatakrama dan nilai-nilai  sosial yang berlaku di masyarakat
-  Contoh nilai-nilai sosial dalam kehidupan kelompok sebaya diluar kelompok sebaya
Sarana dan Prasarana: Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang program ini adalah Ruang  kelas, Perlengkapan ruangan,  alat-alat pelayanan BK yang meliputi; Modul Bimbingan Konseling, Catatan Pribadi, Instrumen BK. Papan tulis, kertas folio,dan  pulpen.
Metode                       : 1. Ceramah
                                      2. Tanya jawab
                                      3. Diskusi
D.   Indikator Keberhasilan
1.      Siswa dinyatakan berhasil jika siswa mampu memahami tentang tata krama dan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat
2.      Siswa dapat bertingkah laku sosial yang positif dan sesuai dengan tata krama yang ada dalam  kehidupan kelompok sebaya dan diluar kelompok sebaya
3.      Siswa dapat memberikan contoh nilai-nilai sosial dalam kehidupan kelompok sebaya.
E.       Rencana Tindak Lanjut
Setelah melaksanakan layanan informasi tentang cara bertingkah laku dengan baik dalam Kehidupan Sosial pada siswa Guru BK bekerja sama dengan Guru mata pelajaran dengan cara melakukan penilaian terhadap tingkah laku para siswa setelah dilakukannya layanan tersebut. Apabila para siswa masih ada yang kurang bisa dan kurang tau tentang cara bertingkah laku dengan baik dalam Kehidupan Sosial baik untuk menyesuaikan diri di sekolah maupun masyarakat maka Guru BK menerapkan konseling individu maupun bimbingan kelompok dan dianjurkan untuk selalu konsultasi kepada Guru BK ataupun kepada Guru mata pelajaran yang lain
F.       Evaluasi
1.      Evaluasi hasil            : jangka pendek diukur dengan menggunakan lembar refleksi diri Jangka menengah diukur dengan menggunakan lembar observasi partisipasi  Siswa saat mengikuti kegiatan
2.      Evaluasi proses          : Dilaksanakan dengan mengadakan pengamatan selama proses  kegiatan berlangsung. Aspek yang diamati antara lain partisipasi siswa dalam kegiatan layanan tersebut
3.      Rubrik Evaluasi (target penilaian untuk siswa) Siswa dikatakan berhasil memperoleh pengalaman belajar dengan baik apabila:
a.       Siswa dapat menjelaskan penerapan nilai dan perilaku pribadi dalem kehidupan diluar kelompok
b.      siswa mampu menyebutkan beberapa hal yang dapat menyebabkan manusia merasa ditolak

0 komentar:

Posting Komentar