Masalah pergaulan remaja
dewasa ini sering menjadi topik pembicaraan, dan sekaligus menjadi sumber
kerisauan, atau keprihatinan para orang tua, pendidik, dan semua pihak yang
mempunyai kepedulian terhadap nasib masa depan generasi muda.
Munculnya
keprihatinan itu, memang cukup beralasan, mengingat masih ada pergaulan remaja
itu yang berdampak negatif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain
(terutama orang tuanya). Pergaulan yang berdampak negatif ini, disebabkan oleh
faktor kelompok remaja itu sendiri yang kurang memperhatikan norma, baik agama
maupun adat istiadat. Apabila kelompok pergaulan itu berkembang sesuai dengan
norma, tidak menyimpang dari agama, atau perundang-undangan, maka sangatlah baik bagi perkembangan anggota
kelompok tersebut.
Dilihat
dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana untuk mewujudkan
atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu
kebutuhan sosial, seperti :
1.
Kebutuhan akan pengakuan sosial (need
for affiliation)
2.
Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan)
dan cinta kasih (belongingness and love
needs)
3.
Kebutuhan akan rasa
aman, perlindungan (safety needs)
4.
Kebutuhan akan kebebasan (independence)
5.
Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk
dihargai orang lain (self-esteem needs)
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara
remaja, atau dalam kelompok sebaya (peer
group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh yang
positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga
menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa
kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu
apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan
norma agama, seperti : meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction), kriminalitas, sadisme,
pacaran bebas (free love), dan bahkan
free sex (samen leven atau kumpul kebo).
Peristiwa demi peritiwa yang berkaitan dengan
masalah di atas, makin sering muncul kepermukaan, baik diketahui berdasarkan
pengamatan langsung maupun informasi dari media massa. Dilihat dari kecenderungannya
nampak semakin mengkhawatirkan.
Munculnya peristiwa di atas, merupakan sisi gelap
dari kondisi kehidupan modern yang kurang memedulikan nilai-nilai moral. Banyak
manusia sudah terbius dengan kesenangan
hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan) nilai hidup ukhrowi.
Bagi Anda, yang sekarang berada dalam masa remaja,
masalah di atas perlu menjadi perhatian atau perenungan, agar tidak teracuni
oleh pola-pola perilaku teman sebaya yang tidak berpegang pada nilai moral.
Untuk memahami labih lanjut, tentang bagaimana
bentuk pergaulan remaja, yang mungkin juga sedang anda alami sekarang, adalah
sebagai berikut :
1.
Pergaulan Persahabatan
Pergaulan ini sifat hubungannya
hanya sebatas berteman yang didasari adanya kesamaan di antara mereka, seperti :
kesamaan sekolah, agama, hobi, tempat tinggal, pekerjaan, dan latar belakang
status sosial ekonomi.
2.
Pergaulan Percintaan
Masa remaja
ditandai dengan mulai matangnya (terjadi perubahan fungsional) organ-organ
reproduksi dan postur tubuh. Perubahan-perubahan itu dapat menimbulkan hasrat libido pada lawan jenisnya. Pada masa ini, remaja
hidupnya makin romantis, senang berhias diri, menyusun atau mengarang
puisi-puisi cinta, dan senang membaca novel-novel percintaan. Remaja mulai
berminat, atau menaruh perhatian yang lebih dalam untuk bergaul lebih akrab
dengan lawan jenisnya.
Keinginan remaja untuk menjalin cinta kasih dengan lawan jenisnya,
merupakan fitrah manusiawi yang tidak mungkin dihilangkan atau
dihalang-halangi. Persoalannya adalah bagaimana agar dalam menyalurkan fitrah
cinta kasihnya itu tidak melanggar norma agama atau adat istiadat.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka bagi Anda sebagai
remaja yang mempunyai keinginan untuk menjadi generasi yang memiliki kualitas
pribadi yang mantap, cerdas, terampil, dan bermoral, maka dalam pergaulan
berteman atau berpacaran itu perlu memperhatikan etika atau norma-norma yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat, yaitu norma agama. Di antara beberapa unsur etika yang perlu
diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya itu, adalah :
1)
Pilihlah teman yang
berakhlak baik
2)
Bertemanlah dengan
orang yang memiliki semangat belajar yang tinggi
3)
Kembangkanlah sikap
saling membantu dan memberi saran dalam kelompok Anda
4)
Kembangkanlah sikap
saling menghormati dan
menghargai di antara teman
kelompok
5)
Jauhkanlah sikap solidaritas semu (buta) di antara
teman, seperti solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran
6)
Hindarilah pola
perilaku yang melawan norma agama (tidak bermoral)
7)
Jadikanlah kelompok
Anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti mendiskusikan pelajaran,
tugas-tugas, atau pemecahan masalah, baik oleh pribadi masing-masing
maupun bersama-sama
8)
Apabila Anda sudah
mempunyai kekasih jangan dinodai oleh perilaku amoral, atau melanggar norma agama
(seperti melakukan perbuatan yang hanya boleh apabila telah menikah). Alangkah
baiknya, apabila pacaran itu dijadikan motivasi untuk lebih bersemangat dalam
belajar, saling membantu dalam mengembangkan wawasan keilmuan, bersama-sama
aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, atau acara-acara keagamaan
0 komentar:
Posting Komentar