• Blog Pribadi Emma Rachmatika Febriani dan Adi Hadiansyah

    Blog ini berisi berbagai macam hal dimulai dari materi perkuliahan yang kami terima sewaktu Kuliah seperti materi bimbingan Konseling dan ilmu dakwah, pengalaman-pengalaman kami bersama kawan-kawan, tips dan trik, serta masih banyak hal lain yang ada dalam blog ini

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Jumat, 31 Oktober 2014

BERGAUL DI LINGKUNGAN YANG BARU



1.   Menebar senyum
Seperti sabda rosul bahwa senyum itu sedekah atau Ibadah, maka kita mulai memasuki lingkungan baru dengan menebar senyum dengan niat yang tulus dan ikhlas.
       2.   Menghafal nama dengan memanggil nama panggilan yang baik
Menghafal nama itu berguna agar tidak salah memanggil orang dan  orang yang kita panggil namanya merasa diperhatikan. Tapi jangan sekali-kali memanggil dengan nama julukan yang tidak mengenakkan orang yang di panggil.
       3.   Berjabat tangan ketika bertemu dan berpsah
Berjabat tangan itu akan menghapus dosa dan akan menghilangkan rasa dendam
       4.   Menghargai pendapat orang lain
Perbedaan adalah sesuatu yang indah, jangan mengharapkan orang lain itu selalu sama dengan kita. Ananda bayangkan jika di dunia ini semuanya sama ! ngeri kan ...!
       5.   Berikan Perhatian
Memberikan perhatian dalam bentuk apapun akan menambah tali persaudaraan semakin kuat.
       6.   Jujur
Jujur dalam perbuatan, jujur dalam perkataan, akan dapat mendatangkan kebaikan dan ketenangan.
       7.   Selalu berpenampilan dan berprasangka baik
Berpakaian bersih, rapi dan berusaha menghilangkan aroma-aroma yang tidak enak serta berfikiran positif ( positif thinking ) terhadap orang lain.
Kebersihan ( baik jasmani maupun rohani ) adalah sebagian dari iman, dengan berpakaian dan berjiwa yang bersih akan kelihatan indah dan Alloh SWT itu menyukai keindahan.
        8.   Harus Percaya Diri
Tidak perlu merasa rendah diri, karena setiap orang diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihan, karena di mata Alloh SWT kita semua sama yang membedakan hanyalah ketaqwaannya. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri harus banyak membaca dan menambah wawasan dan mengikuti perkembangan informasi serta berlatih, berlatih dan berlatih.
        9.   Senang menolong orang lain
Sebagai makhluk sosial kita tak lepas dari orang lain, orang yang suka menolong yakinlah bahwa suatu saat kita akan ditolong oleh orang lain, jika kita ikhlas / tanpa pamrih dalam memberikan pertolongan.


Nah .... beberapa tips di atas akan menjadikan Anda mudah beradaptasi / menyesuaikan diri di lingkungan sekolah yang baik, nggak percaya ...? silahkan dicoba!

PERGAULAN YANGA DILANDASI NILAI AGAMA




Ajaran agama memberikan pengetahuan dan mengajarkan agar manusia mematuhi serta menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan kita sebagai manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa dapat menumbuhkan rasa kasih sayang, rasa mencintai terhadap sesame.
                Saling mengasihi dan menyanyangi sesama manusia merupakan kodrat suatu karunia yang tinggi nilainya. Adanya saling mengasihi dan menyayangi antar sesame bisa mencegah manusia untuk tidak berbuat semena-mena terhadap orang lain, mempunyai sikat tenggang rasa dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Manusia yang saling mencintai sesamanya akan mengembangkan perilaku yang luhur, mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan serta gotong royong. Memahami dan melaksanakan antara hak dan kewajiban, menghormati hak-hak orang lain dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan kepentingan umum.
 Contoh :
Di lingkungan keluarga :
-          Menciptakan suasana keluarga yang tentram dan damai
-          Saling menghormati antara anggota keluarga
Di lingkungan sekolah :
-           Membiasakan menyampaikan masalah
-           Bersikap ramah dan tenggang rasa
-           Tidak angkuh / tinggi hati
-           Membantu / menolong teman yang mendapatkan kesulitan
-           Menengok teman sakit
Di lingkungan masyarakat :
-          Bersikap tenggang rasa
-          Saling membantu dengan tetangga atau lingkungan

-          Kerja bakti bersama masyakarat

MEMAHAMI DAN MENERAPKAN NORMA TATA KARMA DALAM BERGAUL BAIK DI LINGKUNGAN RUMAH, SEKOLAH DAN MASYARAKAT

       

Gaul di sekolah (tanpa lupa sopan santun)
Anak gaul ….? Macam-macam definisi/artinya misalnya modern,  mengikuti perkembangan, tidak katrok/ndeso, tidak gaptek (gagap teknologi), tidak kuper, seabrek artinya jika nanda mungkin diminta mendefinisikan.
Yang jadi pertanyaan sekarang adalah : apakah anak yang sopan dalam berpenampilan, santun dalam bicara, selalu menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda itu tidak gaul? Mencium tangan orang yang lebih tua saat bersalaman, menundukan badan saat melewati depan orang tua, memakai krudung bagi siswi muslimah itu tidak gaul? Benarkah….?

A.      Etiket Bergaul
Sebagai remaja kita perlu teman, karena itu perlu memperluas pergaulan. Supaya kita dapat bergaul dengan baik, kita harus memahami ilmunya terlebih dahlu yaitu "etiket bergaul". Yang dimaksud etiket bergaul adalah sopan santun atau tata karma dalam bergaul yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku, baik norma agama, norma kesopanan, norma hukum dan lain-lain.
Pada dasarnya manusia dituntut untuk saling berhubungan, saling mengenal dan saling membantu, namun dalam bergaul ada nilai-nilai yang harus dipedomani. Nilai-nilai tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar tingkah laku kita dapat diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan kita. Kita harus ingat bahwa tata karma dan tingkah laku kita sehari-hari merupakan cermin pribadi diri kita sendiri.
Dalam bergaul juga sebaiknya pandai menempatkan diri , seperti pribahasa mengatakan "dimana kaki berpijak di situ langit dijunjung". Dalam pergaulan, kita harus dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus hargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
Di bawah ini beberapa contoh bersopan santun dalam pergaulan :
1)       Sopan santun dalam berbicara
a.        Berbicara seperlunya dan jelas agar tidak membosankan
b.       Berbicara singkat dan ramah
c.        Hendaknya menghargai pendapat orang lain, meskipun bertentangan dengan kita, agar tidak merusak hubungan
d.       Jangan  sekali-kali mengatakan "jahat", "bodoh", sebab umumnya orang tidak mau dicela
e.       Berbicara tidak sambil makan
f.         Hendaknya berbicara secara jujur, terus terang
g.        Berbicara tidak menyinggung perasaan
h.       Hendaknya  berbicara memperhatikan waktu dan menyesuaikan dengan keadaan
2)       Sopan­ santun dalam menegur atau memberi hormat
a.        Bertegur sopa memberi hormat, hendaknya yang lebih muda menegur terlebih dahulu kepada yang lebih tua
b.       Saat berbicara dengan yang lebih tua, jangan menunjukkan sikap sombong, misalnya tangan dipinggang atau di saku
3)       Sopan santun dalam menelpon
a.        Menyebutkan salam dan identitas diri
b.       Menggunakan bahasa yang sopan saat menelpon, tidak kasar, dan tidak sombong
c.        Jangan berbicara terlalu lama apalagi hal yang dibicarakan tidak penting.
d.       Jangan  lupa mengucapkan terima kasih, atau "ada yang dapat saya bantu ?" atau "pesan anda akan saya sampaikan kepada.………………."
4)       Sopan santun dalam surat menyurat
a.        Menggunakan bahasa dan tulisan yang baik dan jelas
b.       Berikan surat kepada orang yang lebih tua, sebaiknya jangan menggunakan kartu pos
c.        Jangn mengisi surat dengan pensil
d.       Kertas surat dan sampul hendaknya yang baik jangan mengunakan sobekan kertas dari buku tulis.
e.       Isi surat jangan menceritakan diri sendiri saja, melainkan terlebih dahulu menanyakan orang yang dikirim surat.
f.         Surat yang kita terima hendaknya lekas kita jawab atau dibalas
g.        Jangan sekali-kali membuka surat atau membacara surat yang dialamatkan untuk orang lain kecuali seizing dari orang yang bersangkutan
5)       Sopan santun dalam berkenalan
a.       Jika ingin berkenalan kepada seorang sebaiknya tersenyum terlebih dahulu
b.      Waktu berjabatan menggunakan ujung tangan saja. Berjabat tangan yang baik dan sopan yaitu erat bersemangat tetapi ringkas
6)       Sopan santun dalam berpakaian
a.       Berpakaian yang sopan, pantas, rapi, bersih dan enak dipandang tidak perlu yang mahal
b.       Warna pakaian yang kita pilih hendaknnya sesuai dengan warna kulit
c.       Hendaknya jangan berpakaian yang terlalu sempit atau longgar

7)       Sopan santun dalam bertamu
a.        Sebaiknya jangan datang bertemu pada waktu orang sedang sibuk, sedang makan, sedang istirahat/ tidur
b.       Jika kita bertemu, jangan terlalu lama, sebaiknya membatasi diri
8)       Sopan santun dalam menerima tamu
a.       Waktu menerima tamu, hendaknya bersikap ramah, dan menunjukkan wajah berseri-seri meskipun kita dalam keadaan susah
b.      Kita berusaha agar tamu itu merasa senang dan kerasan, jangan sampai pembicaraan kita menyinggung perasaannya.
9)       Sopan santun dalam memelihara kebersihan badan (fisik) dan mental
a.       Orang lelaki sebaiknya tidak membiarkan rambut, kumis, dan janggut panjang sehingga menjijikan orang lain.
b.       Jangan memelihara kuku panjang, membiarkan gigi berwarna kining dan kotor karena tidak pernah digosok
c.       Sebulan sekali hendaknya orang lelaki berpangkas rambut, mencukur rambut dan cambang
d.       Gigi hendaknya digosok dengan sikat gigi, sekurang-kurangnya dua kali sehari
e.       Rambut dicuci sekurang-kurangnya dua hari sekali
f.        Sebaiknya kita mandi dua kali sehari-hari pagi dan sore.
g.       Jika kita mempunyai badan berpanu dan berkeringat bau busuk segera diobati
h.       Mengganti pakaian dalam pagi dan sore, atau sekurang-kurangnya satu kali sehari
i.         Tidak suka berprasangka buruk dan tidak jahil
j.         Tidak suka menceritakan kekurangan orang lain atau menjelek-jelekkan orang lain.


B.       Hal-hal yang sering kita lupakan karena dianggap sepele
Kadang kala kita sering menyepelekan sesuatu. Tidak susah dikerjakan, tetapi akibatnya bisa fatal kala sering ditinggalkan. Padahal kalau kita mau mengerjakannya, hal ini bisa menjadi pelumas, untuk sukses-sukses berikutnya, hal-hal tersebut adalah :
1.       Bilang terima kasih
Hanya satu kata, tetapi membuat teman simpati dengan kita. Misalnya setelah kita bertanya, mencari informasi tentang sesuatu kita bilang terima kasih atau bilang thanks saat teman kita menolong …..
2.       Mengembalikan barang ke tempatnya semula
Hal ini sebenarnya sangat mudah. Kalau kita mengambil sesuatu dari laci, setelah menggunakannya kita kembalikan ketempat semua.
3.       Meminta maaf
Ini kalau kita membuat kesalahan, walau tidak terlalu besar dengan meminta maaf, maka orang lain akan mudah menerima kita kembali seperti sebelumnya dan kesalahan kita akan dihapus.
4.       Memberi kabar
Ketika kita sudah janjikan dengan orang lain atau teman, tetapi ada masalah sedikit sehingga tidak bisa dapat tepat waktu.
5.       Mencatat  yang lengkap
Ini sering terjadi ketika mencatat nomor telepon teman kita. Saking asyiknya ngobrol dan berkenalan, kita menyangka cukuplah menulis nomornya saja. Begitu kita perlu, kita jadi bingung sendiri.

6.       Meminta izin
Hanya ingin meminjam penghapus, gunting, atau apapun yang kita perlukan, walau itu bukan barang mewah, kalau kita mau minta izin dulu dengan yang punya, maka dengan mudah kita akan diperilahkan menggunakannya dan suatu saat nanti kita juga akan memudahkan dalam urusan pinjam-meminjam.
Oleh sebab itu, setiap tingkah laku kita Anda bawakan/lakukan hedaknya selalu diperhatikan / dipikirkan terlebih dahulu, agar oleh masyarakat, sekolah, teman sekitar bisa menerimanya.
Misalnya :
a.        Berbicara
Ø  Berbicara sopan santun yang baik adalah seperlunya saja (pokoknya saja). Misalnya : Jangan membicarakan kejelekan orang lain atau keluarga di depan orang banya, apabila di depan orang yang baru dikenal.
Ø  Memotong pembicaraan orang lain
Ø  Jangan bicara sendiri atau semuanya disaat ada orang lain yang sedang bicara dalam rapat, khutbah, atau guru yang sedang menerangkan di kels, sebab akan menganggu orang lain, dan sebagainya.
b.       Meludah
Ø  Meludah di sembarang tempat, selain tidak sopan juga tidak sedap dipandang mata, penyebabnya kuman penyakit, dan lain-lain.
Ø  Meludah juga bisa diartikan seolah-olah menghina orang yang sedang ada didekatnya.
Ø  Mudah dan berbunyi akan menimbulkan jijik orang lain, dan lain-lain
c.        Menguap
Ø  Menguap di depan orang banyak bukan saja tidak sopan tetapi juga menunjukkan sifat pemalas, sekali bisa diatasi dengan menutup telapak tangan atau menunduk sebentar agar tidak tampak, bila tampak, bila tampak orang lain harus minta maaf.
Ø  Kalau kentut tidak berbunyi dan tidak berbau tidak masalah, tetapi jika berbunyi dan berbau akan tidak baik, minta ijin keluar sebentar untuk mencari tempat yang tepat.
Ø  Jangan tertawa dibuat-buat, seperti membuka mulut lebar-lebar dan bersuara sangat keras, karena tertawa demikian seolah-olah mengejek atau menghina.
Tertawa yang wajar (tidak dibuat-buat) akan menunjukkan atau ungkapan hati yang senang atau bahagia.

KEPRIBADIAN DAN KECENDERUNGAN KARIR

A. Pengertian  Kepribadian

George Kelly seorang ahli psikologi, memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara ahli lain yang bernama Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.

B. Faktor-Faktor Yang Membentuk Kepribadian

Secara umum ada dua faktor utama yang membentuk kepribadian individu.
1. Faktor Bawaan
Kepribadian individu sangat tergantung oleh faktor bawaan atau genetis pada saat individu tersebut belum dilahirkan ke dunia, yaitu yang diturunkan secara biologis oleh kedua orang tuanya.
2. Faktor Lingkungan
Selain faktor bawaan, kepribadian juga ditentukan oleh faktor lingkungan, termasuk didalamnya adalah pengalaman-pengalaman sosial dan perubahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengalaman-pengalaman sosial di sini adalah segala sesuatu atau peristiwa yang terjadi karena pengaruh lingkungan sosial, misalnya belajar di sekolah, hubungan dengan masyarakat, dll.

C.  Kepribadian Sehat/Matang

Berikut ini beberapa ciri orang yang memiliki kepribadian sehat/matang meskipun ciri-ciri ini tidak mutlak menggambarkan kepribadian yang sehat.
a. Orang yang memiliki kepribadian sehat memiliki suatu perluasan diri. Artinya, hidupnya tidak terikat sempit pada kebutuhan-kebutuhan dan kewajiban-kewajiban pokoknya. Salah satu aspek penting dari perluasan diri adalah proyeksi ke masa depan, yaitu merencanakan dan mengharapkan.
b. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman. Orang yang memiliki kepribadian matang dapat diterima dan menerima orang lain dengan baik tanpa hambatan yang berarti.
c. Mampu menerima diri sendiri. Orang yang memiliki kepribadian matang dapat menerima apapun keadaan yang ada pada dirinya. Ia dapat menerima kekurangan dan kelebihan yang ada padanya.
d. Orang yang memiliki kepribadian matang memiliki filsafat hidup atau pegangan hidup yang kuat. Salah satu pegangan hidup yang digunakan oleh kebanyakan orang adalah agama. Hal itu berarti bahwa seorang yang berkepribadian matang memiliki kehidupan keagamaan yang kuat.

D. Tipe Kepribadian dan Kecenderungan Karir

Menurut Holland, ada enam jenis atau orientasi kepribadian pada manusia:
1. Tipe realistis
Orang yang memiliki tipe kepribadian realistik mempunyai ciri sebagai berikut; Memiliki fisik yang kuat, kecakapan dan koordinasi motorik yang baik, kurang memiliki kecakapan verbal, kurang memiliki keterampilan sosial, kurang peka dalam hubungan dengan orang lain, menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret yang melibatkan kegiatan yang sistematis seperti mengoperasikan mesin atau peralatan. Tidak banyak membutuhkan ketrampilan komunikasi atau hubungan dengan orang lain. Lapangan pekerjaan yang sesuai bagi orang bertipe kepribadian diantaranya adalah perkebunan, pertanian, mekanik, montir, dan konstruksi.
2. Tipe intelektual/investigative
Ciri-ciri orang bertipe ini adalah; menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual. Cenderung sebagai pemikir dari pada pelaku tindakan, senang menganalisa dan memahami sesuatu, biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok untuk bekerja di laboratorium penelitian seperti peneliti, ilmuwan dan ahli matematika.
3. Tipe sosial
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Kegiatan yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan berhubungan dengan orang lain, namun biasanya kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains. Beberapa lapangan pekerjaan yang cocok untuk dimasuki yaitu; guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide.
4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, Menyenangi bahasa yang tersusun baik Menghindari segala situasi yang kabur, mengolah data dengan aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai yaitu sebagai sekretaris, teller, akuntan, kasir, pemegang buku, pegawai arsip, pengawas bank, ahli perpajakan, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sejenis.
5. Tipe usaha/enterprising
Tipe usaha ini cenderung mempunyai kemampuan verbal/komunikasi yang baik dan menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, mempromosikan produk atau gagasan. Mudah melakukan adaptasi dengan orang lain. Memiliki perhatian yang besar terhadap kekuasaan, status, dan kepemimpinan. Adapun jenis pekerjaan yang cocok dan biasanya cenderung dipilih oleh orang dengan kepribadian model usaha meliputi: pedagang, sales, pengusaha, politikus, manajer, pengacara,konsultan industri, promotor, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sejenis.
6. Tipe artistik
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih menyukai tugas-tugas yang memungkinkan ia mengekspresikan diri. Karir yang sesuai yaitu sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, penulis.
Seseorang mungkin saja tidak murni memiliki satu tipe tertentu, tetapi gabungan anatara beberapa tipe namun tetap memiliki sebagian besar atau kecenderungan pada satu tipe tertentu. Dengan mengenali tipe yang sudah dipaparkan diatas kita akan lebih mudah menilai dan mengarahkan diri dalam memasuki karir tertentu