Senin, 04 November 2013

DAKWAH SEBAGAI JALAN KEHIDUPAN


A.    Al- Qur’an Sebagai Kitab Dakwah
                    Al- Quran sering disebut sebagai kitab dakwah, ini berarti ia menjadi sumber rujukan dasar dan referensi otentik tentang keapaan dan kebagaimanaan dakwah.  Al- Quran menyentuh banyak aspek yang berkaitan dengan kebutuhan dan kewajiban manusia untuk berdakwah. Dapat dikatakan bahwa Al- Quran merupakan sumber inspirasi dakwah.
      Al- Quran menjelaskan identitas kediriannya sebagai al-kitab dan hakim dan al-quran al- hakim, yaitu buku dan bacaan hikmah yang berarti kearifan, ilmu dan kebijaksanaan yang sepadan dengan arti filsafat, yang cinta ilmu dan cinta kebijaksanaan. Allah SWT mengenalkan buku hikmah, mengenalkan salah satu identitas diri-Nya dengan sebutan al- ajij al hakim yaitu Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
            Objek utama yang diturunkan Al- Qur’an adalah manusia sehingga semua pernyataan, perintah, dan larangan yang ada di dalam nya mengandung pesan moral yang diturunkan kepada manusia pada umumnya, dan kaum muslimin pada khususnya. Manusia dalam Al- Qur’an memiliki beberapa potensi sebagai fitrah untuk dijadikan modal yang harus diarahkan dan diwujudkan dalam tindakan dan perbuatan nyata berupa amal shaleh.
            Dalam Al- Quran ada tiga pesan dakwah, yang pertama pesan dakwah menyangkut ajakan dan seruan pada nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang prinspipil, universal, dan masih abstrak. Pesan suci kedua menyangkut perintah penjabaran nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang universal itu dalam kehidupan sehari-hari secara konkret,. Dan pesan suci yang ketiga menyangkut pencegahan dari hal-hal yang memang ditolak dan diterima oleh nurani manusia.
            Substansi dakwah adalah suatu kegiatan mengajak atau menyeru umat manusia agar berada di jalan Allah (system islami ) yang sesuai fitrah dan ke haninfannya secara integral, baik melalui kegiatan lisan, tulisan atau kegiatan nalar dan perbuatan. Pada dasarnya hakikat dakwah merupakan upaya mengajak dna mengembalikan manusia pada fitrah dan ke- hanifannya secara integral..

B.     Dua Sisi Dakwah
      Dakwah merupakan ajaran agama yang ditujukan sebgai rahmat untuk semua, yang membawa nilai-nilai positif, seperti al- amn (rasa aman, tentram, sejuk). Ada dua segi dakwah yang tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan, yaitu menyangkut isi dan  bentuk, substansi dan forma, pesan dan cra penyampaian, esensi dan metode. Sisi pertama yaitu isi, substansi, pesan, dan esensi sebagai sisi primer
      Sedangkan sisi kedua yaitu sisi bentuk, forma, cara menyampaikan dan metode disebutkan dalm Quran sebagai syir’ah dan minhaj yang dapat berbeda-beda menurut ruang dan waktu .

Cakupan dakwah secara ringkas adalah sebagai berikut :
1.      Apa, adalah ajaran islam dengan berbagai dimensi dan substansi
2.      Siapa pertama, yakni menyeru atau menyampaikan adalah da’i
3.      Siapa yang kedua adalah sasaran dakwah atau mad’u
4.      Cara, menunjukan metode yang digunakan dalam kegiatan dakwah
5.      Saluran, merupakan media yang digunakan
6.      Untuk, menunjukkan tujuan dakwah

C.    Ragam Makna Dakwah
      Kata dakwah walaupun dilihat dari segi kosakatanya berbentuk kata benda (ism), dalam pengertiannya karena termasuk diambil (musytaq) dari fi’il muta’adi, mengandung nilai dinamika, yakni ajakan, seruan, panggilan, permohonan. Makna tersebut mengandung unsur usaha atau upaya yang dinamis .
      Secara substansial-filosofis, dakwah adalah segala rekayasa dan rekadaya untuk mengubah segala bentuk penyembahan kepada Allah menuju keyakinan tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang lempang yang penuh dengan ketenangan batin berdasarkan nilai- nilai islam.
Beberapa hal penting yang dapat ditarik dari beberapa definisi operasional dakwah. Pertama, adanya proses kondisioning mengenai pemahaman dan sikap mad’u. kedua, adanya proses perubahan dan peningkatan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat (mad’u) karena hakikat filosof dakwah adalah membawa orang perorang dan masyarakat dari kekufuran pada keimanan. Ketiga, karena aktivitas dakwah menyangkut kedua hal di atas (komunikasi dan perubahan sosial atau pembangunan), strategi, cara, teknik pendekatannya akan terkait dengan sarana dan prasarana kedua media hal tersebut yang berhubungan dengan berbagai aspek sosial budaya kehidupan manusia.

D.    Substansi Dakwah
Hakikat dakwah berdasarkan Al-Quran sebagai kitab dakwah antara lain, dapat di jumpai dalam surat An-Nahl : 125. Berdasarkan syarat ayat tersebut, hakikat dakwah dapat dirumuskan sebagai suatu kewajiban mengajak manusia ke jalan Tuhan dengan cara hikmah, mau’idhah hasanah, dan mujadalah yang ahsan.
      Hakikat dakwah juga dapat dijumpai dalam surat Fushilat : 33. Hakikat dakwah adalah mengajak ke jalan dengan cara ahsanu qaula dan ahsanu amalah dengan terlebih dahulu membuktikan dirinya ( dai ) sebagai pelaksana pesan dakwah.
Enam macam rumusan definisi dakwah sebagaimana dikemukakan para ahli. Pertama , dakwah yang menekankan proses pemberian motivasi untuk melakukan pesan dakwah. kedua, dakwah yang menekankan proses penyebaran dakwah dengan mempertimbangkan penggunaan metode, media, dan pesan yang sesuai dengan mad’u. ketiga,dakwah menekankan pengorganisasian pemberdayaan sumber daya manusia. Keempat, dakwah menekankan system dalam menjelaskan kebenaran, kebaikan, petunjuk ajaran, menganalisis tantangan problema kebatilan. Kelima, dakwah yang menekankan urgensi pengalaman aspek pesan dakwah sebagai tatanan hidup manusia. Keenam, dakwah yang menekankan profesionalisme dakwah.

E.     Bentuk Pokok Dakwah
Dakwah islam pada pokoknya adalah perilaku muslim dalam menjalankan islam sebagai agama dakwah, yang dalam prosesnya melibatkan unsur dai, pesan dakwh, metode, media, mad’u dalam mencapai tujuan dakwah yang melekat dengan tujuan islam sepanjang zaman di setiap tempat.
Bentuk kegiatan dakwah.
1.      Tablig islam, sebagai upaya penerangan dan penyebaran pesan dakwah.
2.      Irsyad Islam, sebagai penyuluhan dan bimbingan Ialam.
3.      Tadbir islam, sebagai upaya pemberdayaan umat manusia.
4.      Tathwir islam, sebagai upaya pemberdaya ekonomi keumatan.

F.     Pendekatan Dakwah
      Pendekatan kegiatan dakwah dilakukan dengan pendekatan dakwah bil al-qaul ( bi al-ihsan) dan bi al-af’al, (termasuk bi al-kitabah atau al-amal). Penjabaran dari kedua kegiatan itu melahirkan empat macam ragam dakwah, yakni tabligh dan ta’lim, irsyad , tathwir dan tadbir.

G.    Humanisasi Dakwah
Upaya dakwah bukan semata-mata proses mengenalkan manusia kepada Tuhannya, melainkan sebuah proses transformasi sosial.

Secara akumulatif kegiatan dakwah merupakan kegiatan multidialog. Dari segi normative, rujukan pengembangan dakwah harus diturunkan dari  Al-Quran dan As-Sunnah serta ditelaah secara  metodologis dari term-term tentang dakwah. Adapun dari segi realitas sosial budaya, seni dan ekonomi, rujukan metode pengembangan dakwah perlu ditarik, ditelaah dan dipelajari dari sejarah peradaban muslim.

0 komentar:

Posting Komentar