Dalam
sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Do’a
merupakan senjata bagi orang yang beriman”. Berdasarkan hadits ini muncul
do’a-do’a khusus yang digunakan sebagai senjata untuk pertahanan diri atau
untuk melindungi diri dari gangguan musuh, baik dari kalangan jin maupun dari
kalangan manusia. Bentuk-bentuk do’a tersebut kemudian diberi nama sesuai
dengan tujian dan karakteristiknya, antara lain:
1.
HIZIB
Hizib
berasal dari bahasa arab ‘Hizb’ yang
berarti golongan, bagian, pertolongan wirid dan senjata. Hizib adalah kumpulan
ayat-ayat Al-Quran, dzikir, do’a dan shalawat yang disusun dengan tidak
menggunakan hawa nafsu yang buruk unutuk diamalkan denga membacanya. Menurut
istilah Hizib bisa diartikan sebagai beberapa bacaan wirid yang merupakan do’a
untuk diamalkan oleh kaum muslimin sebagai senjata atau perisai diri dari
berbagai kejahatan baik yang datang dari manusia, syetan, jin maupun makhluk
lain.
Tujuan
Hizib adalah untuk diamalkan agar seseorang menjadi dekat dengan Allah. Dalam
kajian Epistemologi do’a Hizib diartikan sebagai serangkaian do’a yang biasa
dibaca dan diwiridkan kaum sufi dan ahli tarekat yang berfungsi sebagai senjata
untuk menghadapi musuh yang akan memperdayanya.
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi dalam menerima Hizib, yaitu :
a. Si
penerima harus memiliki tekad yang kuat untuk mengamalkannya
b. Si
penerima harus dalam keadaan sadar dan sehat ruhani.
c. Harus
digunakan untuk tujuan yang bermanfa’at, tidak sekedar uji coba apalagi untuk
kesombongan
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi dalam menggunakan Hizib, yaitu :
a. Untuk
menegakkan dan memelihara aturan agama islam, baik yang wajib maupun yang
sunnah.
b. Selalu
berusaha untuk memperbaiki kualitas amalan wajib dan sunnah.
c. Terus
menerus menimba ilmu pengetahuanyang benar untuk kepentingan yang benar pula.
Macam-macam
Hizib, antara lain :
1. Hizib
Mazhlum
2. Hijib
Maghlub
3. Hizib
Yamani
4. Hizib
al-Barqi
5. Hizib
Lathi
6. Hizib
Autad
7. Hizib
ar-Rifa’i
8. Hizib An-Nash asy-syadzili
9. Hizib
Syakrun
10. Hizib
al-Mughni
11. Hizib
al-Bahri
12. Hizib
al-Iqbal
13. Hizib
al-fathihah
14. Hizib
all-Hauqalah
15. Hizib
al-maghribi
2.
Shalawat
Shalawat merupakan bentuk jamak dari
kata ‘shalat’ yang berarti do’a atau seruan kepada Allah. Membaca shalawat
kepada Nabi adalah mendo’akan atau memohonkan berkah kepada Allah untuk beliau
dengan ucapan, pernyataan dan pengharapan, semoga beliau senantiasa berada
dalam kesejahteraan.
Macam-macam shalawat, antara lain :
a. Shalawat
Munfarijah
b. Shalawat
syifa’
c. Shalawat
Badawiyah
d. Shalawat
Anwar
e. Shalawat
Munjiyat
f. Shalawat
Fatih
g. Shalawat
Jauharat Al-Kamal
h. Shalawat
Ahl at-taufiq
i.
Shalawat Tha’un
j.
Shalawat
Syafa’at Rasulillah
k. Shalawat
Syafa’at
l.
Shalawat Sa’adat
Al-Darain
m. Shalawat
Al-‘Arif Al-Iyasyii
n. Shalawat
Ra’uf Ar-rahim
o. Shalawat Al-wahiditsani
p. Shalawat
Alfiyah
q. Shalawat
Al-Qadr al-zahim
r.
Shalawat Al-Quraisyi
s. Shalawat
Nabi al-Ummi
t.
Shalawat
Adz-dzatiyah
u. Shalawat
Sakinah
v. Shalawat
Farj al-Kurub
3.
Asma-ul
Husna
Nama
Allah terdiri dari dua bagian, yaitu ism
adz-dzat dan asmaul husna. Ism
Adz-dzat merupakan nama khusus bagi Dzat yang menciptakan semua yang ada dan
nama ini tidak dapat diterjemahkan karena merupakan jati diri dari Dzat itu
sendiri, yaitu Allah.
Dalam
agama islam Asmaul Husna adalah nama-nama Allah SWT yang terindah dan terbaik.
Dalam
epistemologi do’a, setiap satu nama Allah diyakini dapat memudahkan tergapainya
harapan. Asmaul Husna ini sebagiannya tercantum dalm Al-Quran dan sebagian lagi
tercantum dalam hadits.
4.
Ruqyah
Ruqyah merupakan
kata dalam Bahasa Arab yang dalam kamus diartikan “mantra”. Ruqiyah adalah pembacaan beberapa ayat Al-Quran dan
do’a-do’a dari hadits Nabi dengan maksud agar mendapat perlindungan Allah dari
segala keburukan dan kejahatan serta dihilangkan segala penyakit.
5.
Wafaq
Menurut
bentuk penulisannya Wafaq terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Wafaq
Mutsallats
b. Wafaq
Mahmus
c. Wafaq
Musadis
d. Wafaq
Musabbi’
e. Wafaq
Muttasi’
6.
Istikhdam
Secar
harfiah Istikhdam berarti penugasan atau pemberian pekerjaan. Dalam
epistemologi do’a, kata ini berarti serangkaian kegiatan spiritual untuk
menghadirkan pembantu (khadam) yang biasanya adalah makhluk Allah yang tidak
dapat dilihat secara kasat mata.
0 komentar:
Posting Komentar