Senin, 04 November 2013

DO’A PERISAI DIRI


Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Do’a merupakan senjata bagi orang yang beriman”. Berdasarkan hadits ini muncul do’a-do’a khusus yang digunakan sebagai senjata untuk pertahanan diri atau untuk melindungi diri dari gangguan musuh, baik dari kalangan jin maupun dari kalangan manusia. Bentuk-bentuk do’a tersebut kemudian diberi nama sesuai dengan tujian dan karakteristiknya, antara lain:
1.        HIZIB
Hizib berasal dari bahasa arab ‘Hizb’ yang berarti golongan, bagian, pertolongan wirid dan senjata. Hizib adalah kumpulan ayat-ayat Al-Quran, dzikir, do’a dan shalawat yang disusun dengan tidak menggunakan hawa nafsu yang buruk unutuk diamalkan denga membacanya. Menurut istilah Hizib bisa diartikan sebagai beberapa bacaan wirid yang merupakan do’a untuk diamalkan oleh kaum muslimin sebagai senjata atau perisai diri dari berbagai kejahatan baik yang datang dari manusia, syetan, jin maupun makhluk lain.
Tujuan Hizib adalah untuk diamalkan agar seseorang menjadi dekat dengan Allah. Dalam kajian Epistemologi do’a Hizib diartikan sebagai serangkaian do’a yang biasa dibaca dan diwiridkan kaum sufi dan ahli tarekat yang berfungsi sebagai senjata untuk menghadapi musuh yang akan memperdayanya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menerima Hizib, yaitu :
a.       Si penerima harus memiliki tekad yang kuat untuk mengamalkannya
b.      Si penerima harus dalam keadaan sadar dan sehat ruhani.
c.       Harus digunakan untuk tujuan yang bermanfa’at, tidak sekedar uji coba apalagi untuk kesombongan

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan Hizib, yaitu :
a.       Untuk menegakkan dan memelihara aturan agama islam, baik yang wajib maupun yang sunnah.
b.      Selalu berusaha untuk memperbaiki kualitas amalan wajib dan sunnah.
c.       Terus menerus menimba ilmu pengetahuanyang benar untuk kepentingan yang benar pula.

Macam-macam Hizib, antara lain :
1.      Hizib Mazhlum
2.      Hijib Maghlub
3.      Hizib Yamani
4.      Hizib al-Barqi
5.      Hizib Lathi
6.      Hizib Autad
7.      Hizib ar-Rifa’i
8.      Hizib  An-Nash asy-syadzili
9.      Hizib Syakrun
10.  Hizib al-Mughni
11.  Hizib al-Bahri
12.  Hizib al-Iqbal
13.  Hizib al-fathihah
14.  Hizib all-Hauqalah
15.  Hizib al-maghribi

2.      Shalawat
Shalawat merupakan bentuk jamak dari kata ‘shalat’ yang berarti do’a atau seruan kepada Allah. Membaca shalawat kepada Nabi adalah mendo’akan atau memohonkan berkah kepada Allah untuk beliau dengan ucapan, pernyataan dan pengharapan, semoga beliau senantiasa berada dalam kesejahteraan.
Macam-macam shalawat, antara lain :
a.       Shalawat Munfarijah
b.      Shalawat syifa’
c.       Shalawat Badawiyah
d.      Shalawat Anwar
e.       Shalawat Munjiyat
f.       Shalawat Fatih
g.      Shalawat Jauharat Al-Kamal
h.      Shalawat Ahl at-taufiq
i.        Shalawat Tha’un
j.        Shalawat Syafa’at Rasulillah
k.      Shalawat Syafa’at
l.        Shalawat Sa’adat Al-Darain
m.    Shalawat Al-‘Arif Al-Iyasyii
n.      Shalawat Ra’uf Ar-rahim
o.      Shalawat  Al-wahiditsani
p.      Shalawat Alfiyah
q.      Shalawat Al-Qadr al-zahim
r.        Shalawat Al-Quraisyi
s.       Shalawat Nabi al-Ummi
t.        Shalawat Adz-dzatiyah
u.      Shalawat Sakinah
v.      Shalawat Farj al-Kurub

3.      Asma-ul Husna
Nama Allah terdiri dari dua bagian, yaitu ism adz-dzat dan asmaul husna. Ism Adz-dzat merupakan nama khusus bagi Dzat yang menciptakan semua yang ada dan nama ini tidak dapat diterjemahkan karena merupakan jati diri dari Dzat itu sendiri, yaitu Allah.
Dalam agama islam Asmaul Husna adalah nama-nama Allah SWT yang terindah dan terbaik.
Dalam epistemologi do’a, setiap satu nama Allah diyakini dapat memudahkan tergapainya harapan. Asmaul Husna ini sebagiannya tercantum dalm Al-Quran dan sebagian lagi tercantum dalam hadits.
                4.      Ruqyah
Ruqyah merupakan kata dalam Bahasa Arab yang dalam kamus diartikan “mantra”. Ruqiyah adalah pembacaan beberapa ayat Al-Quran dan do’a-do’a dari hadits Nabi dengan maksud agar mendapat perlindungan Allah dari segala keburukan dan kejahatan serta dihilangkan segala penyakit.
           5.      Wafaq
Menurut bentuk penulisannya Wafaq terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a.       Wafaq Mutsallats
b.      Wafaq Mahmus
c.       Wafaq Musadis
d.      Wafaq Musabbi’
e.       Wafaq Muttasi’

6.      Istikhdam
Secar harfiah Istikhdam berarti penugasan atau pemberian pekerjaan. Dalam epistemologi do’a, kata ini berarti serangkaian kegiatan spiritual untuk menghadirkan pembantu (khadam) yang biasanya adalah makhluk Allah yang tidak dapat dilihat secara kasat mata.


0 komentar:

Posting Komentar