A. Karakteristik
Dakwah Qur’ani
Inti sasaran utamanya adalah
kesadran pribadi. Untuk itu, pendekatan dan watak dari kegiatan dakwah
dilakukan melalui cara pencerahan pikiran dan penyejuk jiwa. Tidak dengan
kekuatan dan kekerasan.
Islam sebagai agama , harus
disebarkan melalui penyeruan secara damai, penuh kasih saying, lembut, dan
penuh kesejukan.
B.
Metode Dakwah Menurut Al Qur’an
Untuk menunjang tercapainya target yang diinginkan dalam
penyajian materi-materinya. Al-quran menempuh metode sebagai berikut:
1. Mengemukakan kisah-kisah yang bertalian
dengan salah satu tujuan materi.
2. Nasihat dan panutan
3. Pembiasaan.
Allah berfirman dalam Surat An-Nahl:125
"serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
Metode
dakwah menurut surat an-nahl
ayat 125 :
1.
Bi
Al-hikmah.
2.
Al-
Mau’idzah Al- Hasanah
3.
Wa
jadilhum bi al-lati hiya ahsan.
C.
Kaidah Dakwah Menurut Al Qur’an
1. Kaidah dakwah toleransi.
Dari kaidah toleransi tersebut lahir prinsip-prinsip :
·
Sikap
pemaaf dan lapang dada.
·
Berbuat
yang terbaik.
·
Penolakan
dan pembalasan dengan baik.
·
Mencari
dan menciptakan kedamaian.
2. Kaidah Al Adl (keadilan)
Prinsip keadilan harus ditegakan
dalam arti seluas-luasnya, yaitu tidak saja keadilan hokum melainkan juga
keadilan ekonomi dan sosial.
Kaidah keadilan dalam Islam tidak
terlepas dari kaidah dan prinsip-prinsip toleransi. Hal ini terlihat dalam
konteks al qura;an tentang keadilan selalu digandeng kan dengan prinsip
pemaafan dan pengampunan.
3. Syura dan Al- Musyawah
Musyawarah yang dijalankan
sebagaimana diajarkan oleh Islam akan menjadi pagar pencegahan yang terlalu
kuat bagi kemungkinan penyelewengan suatu pihak kearah otoritarianisme,
despostisme, diktatorialisme, dan berbagai system lain ynag membunuh hak-hak
masyarakat kebanyakan.
0 komentar:
Posting Komentar