Kali ini aku kembali berwisata dan pada kesempatan ini yang aku kunjungi adalah objek wisata "Tangkuban Parahu".
Rute Lokasi
Rute jalan untuk sampai di kawasan obyek wisata Gunung Tangkuban Parahu adalah melewati pintu tol Pasteur, dilanjutkan ke Jl. Dr. Djunjunan - lanjut ke Pasirkaliki - melewati Sukajadi - Setiabudi - Lembang lalu sampai ke lokasi Tangkubanparahu (Gerbang Atas). Namun bila kita keluar melalui pintu tol Padalarang (via Cipularang), bisa ambil arah ke Cimahi lalu belok ke kiri melalui Jl. Kolonel Masturi, lalu terus saja ikuti jalan Kolonel Masturi hingga ujungnya (melewati daerah kecamatan Cisarua dan kecamatan Parongpong, Kab. Bandung Barat), lalu saat bertemu pertigaan Jl. Raya Lembang, belok kiri dan terus saja ikuti jalan melewati markas Brimob dll, sekitar 1 kilometer lagi akan sampai di Gerbang akses ke wisata kawah Tangkuban Perahu (kiri jalan).
Asal Usul
Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang.
Tiket Masuk
Tarif masuk Objek Wisata Tangkuban Parahumulai tanggal 1 Januari 2014 untuk wisatawan lokal akan dikenakan biaya sebesar Rp. 17.000 per orang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, harga tiket dipatok sebesar Rp75.000.
Kawah Tangkuban Parahu |
Di Tangkuban Parahu kita dapat melihat keindahan sepuluh
kawah yang letaknya berdekatan, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah
Lanang, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, Kawah Jarian, dan
Pangguyangan Badak. Kawah-kawah itu mengeluarkan asap belerang yang menguap
keluar dari sela-sela bebatuan yang berada di bagian bawah kawah itu.
Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas, merupakan tiga
kawah Gunung Tangkuban Perahu yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Kawah Ratu
bentuknya seperti mangkuk raksasa yang besar dan dalam. Jika cuaca cerah di
kawah ini pengunjung dapat melihat dinding dan dasar cekungan kawah dengan
jelas. Kawah Ratu merupakan kawah terbesar di gunung ini yang letaknya
bersebelahan dengan Kawah Upas, kurang lebih berjarak sekitar 1.500 meter.
Kemudian Kawah Upas bentuknya cukup dangkal dan datar pada bagian bawahnya, sehingga
banyak ditumbuhi pepohonan liar di salah satu sisi dasar kawah itu. Sedangkan
Kawah Domas bentuknya berupa cekungan yang mengeluarkan sumber air panas. Pada
sumber air panas tersebut, para wisatawan dapat memanfaatkannya untuk membasuh
badan, karena kandungan belerangnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis
penyakit kulit. Banyak juga wisatawan yang memanfaatkan sumber air panas itu
untuk merebus telur ayam dengan cara memasukkan telur itu ke dalam genangan air
panas selama kurang lebih 10 menit. Setelah sepuluh menit, telur tersebut akan matang
dan sudah dapat dimakan.
Untuk menuju kawah-kawah itu, pengunjung dapat berjalan kaki
melewati jalan setapak dengan jarak tempuh antarkawah yang tidak begitu jauh.
Para pelancong juga dapat menyewa kuda tunggangan khusus untuk menuju lokasi
Kawah Ratu.
Di sekitar area bibir Kawah Ratu dan Kawah Upas banyak terdapat warung dan
kios-kios yang menjajakan aneka macam makanan, minuman, dan masakan khas
Lembang yaitu ketan bakar. Di area ini banyak pedagang kaki lima yang menjual
aneka macam permainan anak-anak, boneka, topi, tas, kerajinan dari batu,
pernak-pernik (gelang, cincin, senjata tajam khas daerah, selendang), alat
musik angklung, batu dan serbuk belerang (obat alternatif penyakit kulit),
tanaman bonsai, dan pedagang buah stroberi yang hilir mudik menawarkan
dagangnya. Bagi pengunjung yang ingin mendaki gunung dengan naik kuda, terdapat
persewaan kuda tunggangan yang dapat mengantarkan pengunjung mendaki gunung
tersebut.
Fasilitas lainnya, terdapat mushola, halaman parkir
luas, dan pusat informasi wisata. Tak jauh dari area wisata itu, tepatnya di
daerah Lembang banyak terdapat penginapan maupun hotel kelas melati (untu yang
mau menginap
0 komentar:
Posting Komentar