RANCANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas UTS Mata Kuliah Manajemen BKI dengan dosen pengampu :
Aep Kusnawan, M.Ag/ Drs. Asep Saepulrohim, M.M.Pd
Oleh
Ema Rahmatika Febriani
1211401027
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita hidup di dunia ini tak dipungkiri membutuhkan
orang lain. Dalam berinteraksi dengan orang sekitar kita perlu tahu bagaimana
cara bertingkah laku dengan baik sehingga dapat diterima dalam kehidupan sosial
yang lebih luas. Tata krama telah menjadi persyaratan dalam kehidupan
sehari-hari dan menjadi tuntutan masyarakat dimana saja serta dalam kurun waktu
kapan saja.
Berdasarkan hasil observasi dan angket yang telah
dihimpun menunjukkan 75 % siswa SMAN 1 Tasikmalaya yang mengalami masalah dalam
bertingkah laku sehingga tak jarang menimbulkan tidak diterimanya dalam
kehidupan sosial dengan sekitar. Maka dari itu, siswa SMAN 1 Tasikmalaya
diberikan materi tentang “Memantapkan Nilai dan Cara Tingkah Laku yang Dapat
Diterima Dalam Kehidupan Sosial yang Lebih Luas”, sehingga para siswa dapat
bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
B. Tujuan Program Bimbingan Konseling
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum dibuatnya program ini adalah sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan layanan Bimbingan Konseling, hal ini dilakukan agar
kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terencana dan terstruktur.
2.
Tujuan Khusus
a. agar siswa dapat memahami tentang tata krama dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat
b. agar siswa dapat bertingkah laku sosial yang positif
dan sesuai dengan tata krama yang ada dalam kehidupan kelompok
sebaya dan diluar kelompok sebaya
c. agar siswa dapat memberikan contoh nilai-nilai sosial
dalam kehidupan kelompok sebaya
C. Dasar Hukum Bimbingan dan Konseling
Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah
merupakan bagian integral dari upaya pendidikan berperan aktif dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan bagi peserta didik
bagi pengembangan potensi mereka seoptimal mungkin.
Pelaksanaan Bimbingan dan konseling di sekolah
dilandasi oleh landasan hukum yang berupa undang-undang dan peraturan. Dengan
adanya landasan hukum ini makin mengokohkan pelaksanaan Bimbingan Konseling di
sekolah.
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 Bab X pasal 27
tentang Sekolah Menengah:
Pasal 27 Ayat (1) Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan. Ayat (2) Bimbingan diberikan oleh guru
pembimbing.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada
siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan, kalimat tersebut telah secara langsung memuat
pengertian dan tujuan pokok bimbingan dan konseling di sekolah.
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
sisdiknas bab 2 pasal 3 :
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demogratis serta bertanggung jawab.
D. Sasaran Kegiatan
Layanan informasi ini ditujukan kepada seluruh siswa
kelas X SMAN 1 Tasikmalaya agar
siswa dapat memahami pentingnya Memantapkan nilai dan cara tingkah laku
yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas sehingga dapat
bersosialisasi dengan baik.
E. Tinjauan Materi
Tatakrama adalah kebiasaan sopan
santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Tata
krama terdiri atas tata dan krama. Tata berarti adat, aturan , norma,
peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan tindakan, perbuatan. Dengan
demikian, tata krama berarti adab sopan santun, kebiasaan sopan santun, atau sopan santun.
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara
hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang
mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun,
tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk
menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang,
tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya Tatakrama di
masyarakat kita.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Sasaran Program
Layanan informasi ini ditujukan kepada seluruh siswa
kelas X SMAN 1 Tasikmalaya agar
siswa dapat memahami pentingnya Memantapkan nilai dan cara tingkah laku
yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas sehingga dapat
bersosialisasi dengan baik.
B. Gambaran Program
TAHAP
|
URAIAN
KEGIATAN
|
WAKTU
|
||
Pembukaan
|
Salam pembuka,
presensi kehadiran siswa, dan menjelaskan tentang tata krama di masyarakat.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran,
Menyajikan materi
yang akan dikaji bersama.
|
5 Menit
|
||
Kegiatan inti
|
Tanya jawab dan
berdiskusi dengan siswa tentang tata krama yang ada di masyarakat
Siswa menuliskan
tentang kehidupan sehari-harinya saat di masyarakat
Siswa membandingkan
tentang kehidupan dalam kelompoknya dengan kehidupan yang ada di masyarakat
Siswa membandingkan
tentang tata karma pergaulan masyarakat yang baik dan yang buruk itu seperti
apa.
|
30 Menit
|
||
Penutup
|
Guru menjelaskan
tentang perbandingan tatakrama pergaulan di masyarakat dengan pergaulan siswa
sehari-hari dalam kelompok sosialnya
Refleksi dan membuat
kesimpulan mengenai kegiatan yang telah dilakukan melalui diskusi dan
Tanya jawab siswa.
|
10 Menit
|
||
C. Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan : 2x 45 menit
(2 kali pertemuan)
Hari/Tanggal :
Kamis/24 Oktober 2013
Pukul :
08-00 s/d selesai
Tempat :
Ruang Kelas
Tema
Kegiatan : Memantapkan nilai dan cara tingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Materi : - Pengertian Tatakrama
- Tatakrama dan nilai-nilai sosial yang
berlaku di masyarakat
- Contoh nilai-nilai sosial dalam kehidupan kelompok
sebaya diluar kelompok sebaya
Sarana dan Prasarana: Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang program ini
adalah Ruang kelas, Perlengkapan
ruangan, alat-alat pelayanan BK yang
meliputi; Modul Bimbingan Konseling, Catatan Pribadi, Instrumen BK. Papan
tulis, kertas folio,dan pulpen.
Metode : 1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
D.
Indikator Keberhasilan
1. Siswa dinyatakan berhasil jika siswa mampu memahami
tentang tata krama dan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat
2. Siswa dapat bertingkah laku sosial yang positif dan
sesuai dengan tata krama yang ada dalam kehidupan kelompok sebaya
dan diluar kelompok sebaya
3. Siswa dapat memberikan contoh nilai-nilai sosial dalam
kehidupan kelompok sebaya.
E.
Rencana Tindak
Lanjut
Setelah melaksanakan layanan informasi
tentang cara bertingkah laku dengan baik dalam Kehidupan Sosial pada
siswa Guru BK bekerja sama dengan Guru mata pelajaran dengan cara melakukan
penilaian terhadap tingkah laku para siswa setelah dilakukannya
layanan tersebut. Apabila para siswa masih ada yang kurang bisa dan
kurang tau tentang cara bertingkah laku dengan baik dalam
Kehidupan Sosial baik untuk menyesuaikan diri di sekolah maupun
masyarakat maka Guru BK menerapkan konseling individu maupun bimbingan
kelompok dan dianjurkan untuk selalu konsultasi kepada Guru BK ataupun kepada
Guru mata pelajaran yang lain
F. Evaluasi
1.
Evaluasi hasil :
jangka pendek diukur dengan menggunakan lembar
refleksi diri Jangka menengah diukur dengan menggunakan lembar observasi
partisipasi Siswa saat mengikuti kegiatan
2.
Evaluasi proses : Dilaksanakan
dengan mengadakan pengamatan selama proses kegiatan berlangsung.
Aspek yang diamati antara lain partisipasi siswa dalam kegiatan layanan
tersebut
3.
Rubrik Evaluasi
(target penilaian untuk siswa) Siswa dikatakan
berhasil memperoleh pengalaman belajar dengan baik apabila:
a.
Siswa dapat
menjelaskan penerapan nilai dan perilaku pribadi dalem kehidupan diluar
kelompok
b.
siswa mampu
menyebutkan beberapa hal yang dapat menyebabkan manusia merasa ditolak
0 komentar:
Posting Komentar