1. Gibson & Mitchell (1995:121) menyatakan definisi konseling
perorangan sebagai berikut:
Individual counseling is a one-to-one relationship involving a trained counselor and focuses on some aspects of a client’s adjustment, developmental, or decision-making needs. This process provides a relationship and communications base from which the client can develop understanding, explore possibilities, and initiate change.
Konseling individu
adalah hubungan satu-ke-satu yang melibatkan seorang konselor terlatih dan
berfokus pada beberapa aspek penyesuaian klien, perkembangan, maupun kebutuhan
pengambilan keputusan. Proses ini menyediakan hubungan komunikasi dan basis
dari mana klien dapat mengembangkan pemahaman, mengeksplorasi kemungkinan, dan
memulai perubahan.
Sumber: http://konselingindonesia.com/
2.
Montersen
( 1964 : 301 ) mendefinisikan konseling individu sebagai suatu proses
antar-pribadi, dimana satu orang dibantu oleh satu orang lainnya untuk
meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya.
Sumber:
3.
Menurut
Prayitno dan Erman Amti (2004:105) Konseling perorangan adalah “proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien”.
Sumber:
4.
Menurut Yusi Riska Yustiana, Konseling
individu adalah Proses komunikasi antara konselor (seseorang yang terlatih)
dengan Konseli (remaja - orang tua remaja) dalam hubungan yang membantu
sehingga konseli remaja dan atau orang tua dapat mengambil keputusan, merubah perilaku
dan mengembangkan potensi diri sesuai dengan keputusan yang diambil
Sumber:
(Modul
pedoman dan materi konseling individual penanggulangan nafza,Yusi riska
yustiana)
5.
Menurut
Akhmad Sudrajat, Layanan Konseling Individual yaitu layanan yang membantu
peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
Sumber:
6.
Konseling
individual merupakan pelayanan bantuan secara profesional melalui hubungan
khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang untuk
mengentaskan masalah yang dihadapi individu dalam kehidupannya.
Sumber:
7.
Menurut
Abu Daud, Konseling Perorangan adalah layanan
yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara
perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan
dirinya.
Sumber:
8.
Menurut
Robikan Wardani, Layanan konseling individu merupakan bentuk layanan bimbingan
dan konseling khusus antara peserta didik (Klien) dengan konselor dan mendapat
layanan langsung dengan tatap muka (secara perorangan) dalam rangka pembahasan
dan pengentasan permasalahan pribadi yang diderita peserta didik (Klien).
Sumber:
9.
Menurut
Aristha Millayani, Konseling individu yaitu merupakan salah satu pemberian bantuan
secara perseorangan dan secara langsung. Dalam cara ini pemberian bantuan
dilakukan secara face to face relationship (hubungan langsung muka ke muka,
atau hubungan empat mata antara konselor dengan individu yang terjadi ketika
seorang konselor bertemu secara pribadi dengan siswa untuk tujuan konseling
Sumber:
10.
Konseling
individual merupakan salah satu dari bentuk sekian banyak “guidance service”
(layanan bimbingan). Konseling individual merupakan hubungan professional yang
berupa proses pemberian bantuan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu
yang sedang mengalami masalah (konseli) dalam suasana langsung (tatap muka)
Sumber:
Jadi kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pernyataan
dari para ahli, Konseling Individu adalah proses pemberian bantuan secara
profesional melalui hubungan khusus secara pribadi oleh seorang ahli (konselor)
kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien) dalam suasana
langsung (tatap muka), dengan tujuan agar klien dapat meningkatkan pemahaman
tentang dirinya, merubah perilaku, mengembangkan potensi diri sesuai dengan
keputusan yang diambil serta membantu mengentaskan masalah yang dihadapi sehingga
bermuara pada teratasinya masalah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar