PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN REMAJA
Masa remaja merupakan masa yang khusus dan penting karena merupakan periode
pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa
remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan
fisik yang pesat dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir
menyamai tinggi orangtua. Pertumbuhan
anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang. Akibatnya, pada laki-laki mulai
memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis.
Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan
tubuh kanak-kanak. Dalam
hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-14 tahun remaja
putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria. Biasanya pertumbuhan itu lebih
cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.
Selain
pertumbuhan fisik, pertumbuhan emosi
remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya
yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini.
A.
Psikologi
Perkembangan Remaja Awal
Masa remaja awal merupakan masa
transisi, dimana usianya berkisar antara 13-16 tahun atau yang biasa disebut
dengan usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada
dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial. (Harlock:1973)
1)
Kondisi
Objek
Remaja
perempuan berumur 14 tahun yang saya jadikan objek penelitian ialah Utami
Maulyda Putri Wijaya, seorang pelajar kelas 2 di PPI 34 Cibegol-Bandung. Ia
berasal dari keluarga yang cukup berada, kedua orangtuanya adalah seorang guru
di lembaga pendidikan Negeri. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
2)
Hasil Analisis Perkembangan Remaja Awal
a. Perkembangan
Fisik
Pertumbuhan fisik yang
dialami oleh Utami sangat pesat, terutama dalam hal tinggi badan. Ini terbukti
dengan tinggi
badannya yang mencapai hampir 159, sedangkan semasa duduk di bangku SD hanya
120 cm.
b. Perkembangan
Emosi
Pertumbuhan emosi remaja menjadi sangat labil
akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Ini
terbukti pada saat menentukan pilihan sekolah. Semester 2 kemarin Utami
memiliki keinginan untuk pindah dari PPI 34 Cibegol, dengan berbagai alasan. Kemudian
ia diberi pilihan untuk pindah ke PPI 76 Tarogong dan PPI 99 Ranca Bango.
Dengan tekad yang sudah bulat ia memutuskan untuk pindah ke PPI 99 Ranca Bango.
Dan akhirnya ia diterima di PPI 99. Hingga tiba waktunya ia sangat bersemangat
pindah dan siap tinggal di Garut. Namun, setelah 3 hari bermukim di PPI 99, ia
menelpon orangtuanya dan menyatakan ingin pulang dan kembali ke Bandung.
Ini terbukti bahwa
emosi yang dimiliki Utami sangat labil, awalnya ia sangat ingin pindah ke PPI
di Garut namun akhirnya ia tetap ingin di PPI 34.
c. Perkembangan
Kognitif (Intelektual)
Pada masa ini proses
pertumbuhan otak mencapai kesempurnaanya. Yang saya amati, intelektualitas yang
dimiliki Utami pun cukup berkembang pesat. Ini terbukti, ketika saya bertanya
tentang pelajaran Ushul Fiqih dia cukup faham dan hafal kaidah-kaidah
didalamnya.
d. Perkembangan
Sosial
Pada masa ini,
perkembangan sosial pun cukup berkembang terutama dalam kemampuan untuk
memahami oranglain. Pemahamannya ini, ,mendorong remaja untuk menjalin hubungan
yang lebih akrab dengan oranglain terutama teman sebayanya. Misalnya, dalam
hubungan persahabatan, Utami memilih teman yang memiliki kualitas Psikologis
yang relatif sama dengan dirinya, yaitu Fadiyah Munifah.
e. Perkembangan
Kesadaran Beragama
Pada masa ini, peran
bimbingan orangtua dalam membimbing keagamaan remaja juga sangat dibutuhkan.
Dan orangtu dari Utami pun sangat memperhatika itu, terbukti dengan
menyekolahkan Utami di PPI 34 Cibegol. Dan akhirnya Utami sudah cukup faham
dengan kewajibannya kepa Allah Swt, salahsatunya dengan melaksanakan shalat 5
waktu.
B.
Psikologi
Perkembangan Remaja Tengah
Pada masa ini, remaja yang mampu melewati masa
sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai laki-laki
maupun perempuan. Mereka juga bangga karena tubuh mereka dianggap menentukan
harga diri mereka. Masa ini berlangsung sangat singkat. Pada remaja putri, masa
ini berlangsung lebih singkat daripada remaja pria, sehingga proses kedewasaan
remaja putri lebih cepat dicapai dibandingkan remaja pria. Namun kematangan
psikologis belum tercapai sepenuhnya.
Masa ini berusia 15-18 tahun. Ciri khas remaja
tengah diantaranya mencari
identitas diri, timbulnya keinginan untuk memiliki teman dekat, mempunyai rasa
cinta mendalam, mengembangkan kemampuan berfikir abstrak.
1) Kondisi
Objek
Remaja
laki-laki berumur 17 tahun yang saya jadikan objek penelitian ialah Muhammad
Helmy Sallima Wijaya, seorang pelajar kelas 3 SMA di MATIQ Isykarima Solo. Ia
berasal dari keluarga yang cukup berada, kedua orangtuanya adalah seorang guru
di lembaga pendidikan Negeri. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
2)
Hasil Analisis Perkembangan Remaja Tengah
a. Perkembangan
Fisik
Pertumbuhan fisik yang
dialami oleh Helmy sudah sangat matang, terutama dalam hal tinggi badan, berat
badan, dan hal lain yang bisa dilihat secara kasat mata. Ini pun terbentuk
karena hobi Helmy dalam berolahraga.
b.
Perkembangan Emosi dan Psikologi
Pertumbuhan emosi pada masa remaja tengah ini
sangat sensitif. Remaja pada masa ini cendenrung menyelesaikan masalah dengan
cara pintah. Namun, hal ini bisa diatasi dan dipengaruhi oleh lingkungan,
seperti keluarga. Beruntung, Helmy terlahir dari keluarga yang sangat
memperhatika dirinya, sangat sayang, dan memperhatika kebutuhan dirinya. sehingga
emosi Helmy dapat dikendalikan dengan baik.
Adapun pertumbuhan
Psikologi pada masa remaja tengah pun cukup signifikan, seperti benih-benih
cinta yang timbul pada diri Helmy. Ia memiliki ketertarika kepada wanita
berinisial “R”.
c. Perkembangan
Kognitif (Intelektual)
Yang saya amati,
intelektualitas yang dimiliki Helmy berkembang dengan sangat bagus. Ini
terbukti, Helmy memiliki daya ingat yang tinggi, ia hafal Al-Quran kurang lebih
15 juz, prestasi akademiknya pun sangat bagus.
d. Perkembangan
Sosial
Pada masa ini,
perkembangan sosial Helmy sangat bagus. Terbukti ia mampu beriteraksi dan
beradaptasi dengan lingkungan yang jelas-jelas memiliki budaya dan Bahasa yang
berbeda yaitu Solo. Begitu juga ia mampu bergaul dengan teman-temannya dari
berbagai daerah.
C.
Psikologi
Perkembangan Remaja Akhir
Pada masa ini seseorang
sudah dapat mengetahui kondisi dirinya, ia sudah mulai berfikir dan membuat
rencana kehidupan serta sudah mulai memilih dan menentukan jalan hidup yang
hendak dicapainya. Pada masa ini kejiwaannya mulai tenang sebagai persiapan
kehidupan pada masa dewasa. Pada masa ini juga
umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang sempurna, baik segi fisik, emosi,
maupun psikisnya.
Selain itu pada masa remaja akhir juga stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula
stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan
dengan sesama ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan
kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian. Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan
dengan lebih demokratis.
1)
Kondisi
Objek
Yang
saya jadikan objek dalam penelitian ini yaitu remaja akhir yang sudah duduk di
bangku perkuliahan yang bernama Hilma
Khatima seorang mahasiswa semester 6 UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
2)
Hasil Analisis Perkembangan Remaja Akhir
Dilihat
dari segi Fisik, Hilma sudah tidak mengalami pertumbuhan fisik yang cepat dan
baik, mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek
pertumbuhan dan menunjukkan
kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Postur tubuh yang tinggi dan berat
badan yang langsing membuat Hilma semakin terlihat dewasa. Bila dilihat dari
segi psikis dan emosinal sudah mengalami kematangan dan stabil, terlihat dari
kesadaran akan tujuan hidup yang ingin dicapai, perencanaan karir masa depan, Hilma
sendiri menginginkan menjadi seorang guru MI, dan dia kini sedang kuliah di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan PGMI.
Hilma sudah
memiliki cara pandang yang lebih realistik dan tidak hidup dalam dunia khayal
seperti anak – anak, dia mulai mempersiapkan diri untuk mencapai cita –
citanya. Hilma merupakan remaja yang pandai bergaul, sehingga diapun mempunyai
banyak teman, namun tidak seperti masa remaja
awal yang lebih suka berkumpul atau berkelompok, bila sedang berkumpul
dengan kelompoknya dia lebih sudah mencari pengalaman dari setiap yang diceritakan
teman – temannya, Hilma pun suka menyendiri untuk membuktikan kemandirian dan
menunjukkan kedewasaannya
0 komentar:
Posting Komentar